Menghitung biaya listrik sebenarnya sangatlah mudah. Berikut akan saya jelaskan dengan penjelasan yang sangat sederhana. Kemudian akan kita bahas bagaimana cara memperkirakan pemakaian listrik dengan membacanya langsung dari meteran pulsa yang Anda miliki.
Meteran listrik digital prabayar pulsa token sebenarnya sudah dilengkapi dengan fitur untuk membaca berapa daya yang sedang Anda digunakan. Jadi Anda tidak usah khawatir, karena semua watt yang terpakai tercatat dengan sempurna.
Terlebih dahulu sebelum kita menghitung perkiraan berapa tagihan listrik, terlebih dahulu kita cari tahu sistem pencatatan yang tertera pada meteran.
Berikut contoh atau ilustrasi perhitungan yang paling simple.
Coba lihat gambar ilustrasi meteran listrik dibawah ini.
Pada meteran tersebut tercatat saldo sebesar 1.00 Kwh. 1 Kwh itu sama dengan 1000 Watt hours, atau dalam bahasa kita 1000 Watt jam. Lalu Anda ingin tahu kapan 1 Kwh ini habis?
Ok sekarang misalkan Anda punya sebuah bola lampu dengan daya 1000 watt. Nah jika Anda menyalakan lampu 1000 Watt ini selama 1 jam, maka 1 Kwh itu akan habis. Artinya Anda memakai daya 1000 watt perjam karena lampu tersebut menyala selama satu jam bukan.
Lalu bagaimana jika saya nyalakan lampu 1000 watt ini hanya selama 30 menit saja? Maka daya yang terpakai hanya 500 watt jam saja atau 0.50 Kwh. Jadi Saldo Anda masih akan tersisa 0.50 Kwh setelah Anda menyalakan lampu 1000 watt tersebut selama 30 menit.
Bagaimana jika lampu yang kita nyalakan berdaya 100 watt? Berapa lama saldo 1 Kwh tersebut bertahan? Berarti lampu 100 watt Anda tersebut bisa menyala selama 10 jam bukan? Mengapa? Karena 10 jam x 100 watt = 1000 watt jam = 1 Kwh. Jadi, lampu 100 watt Anda tersebut bisa bertahan 10 jam dengan saldo 1 Kwh yang ada.
Begitu juga dengan perangkat lain, misalkan televisi Anda 50 watt, maka televisi Anda bisa menyala selama 20 jam. Atau (Saldo 1000 Wattjam tadi dibagi dengan 50 watt = 20 jam)
Nah jika Anda baru saja membeli token listrik sebesar 20 ribu rupiah, dan mendapatkan saldo sebesar 12.90 Kwh (12900 Watt jam), maka Anda bisa menghitung sendiri. Contoh televisi 50 watt tadi, berapa lama televisi bisa menyala dengan saldo 12.90 ini. Maka (12900/50 watt= 258 jam)
Mudah bukan? Itulah dasar yang paling simple bagaimana cara menghitung kebutuhan listrik.
Bagaimana Menghitung biaya listrik perbulan?
Pertama kita hitung terlebih dahulu berapa jumlah daya watt pada setiap lampu dan peralatan elektronik Anda yang ada sekarang ini. Untuk lebih memudahkan pemahaman, berikut ini saya buat contoh sederhana.
Diketahui kebutuhan Lampu :
- Lampu ruang tamu = 1 buah 40 watt
- Lampu ruang Keluarga = 1 buah 40 watt
- Lampu 2 kamar tidur dan kamar mandi= 3 x 20 watt = 60 watt.
Jadi jumlah total daya lampu yang ada sebesar 140 watt.
Kita ketahui bahwa Lampu menyala dari 16:00 wib hingga 06:00 Wib = 12 jam.
Dari data diatas kita tahu bahwa selama satu hari Anda memakai Kwh listrik sebesar: 140 Watt x 12 jam = 1680 watt jam. Jika dijadikan Kwh berarti 1.68 Kwh.
Untuk satu bulan langsung Anda kalikan saja dengan 30 hari menjadi 1.68 Kwh x 30 hari = 50400 watt jam. Jika dijadikan Kwh menjadi 50.40 Kwh.
Diketahui peralatan elektronik lain.
- Televisi LED 50 watt menyala 12 jam sehari = 50 x 12 = 600 wattjam/hari
- Mesin air120 watt menyala 1 jam sehari = 120 x 1 = 120 watjam/hari
Jadi kebutuhan listrik elektronik tambahan setiap hari adalah 600 + 120 =720 wattjam. Nah jika sebulan maka menjadi 720 watt jam x 30 hari = 21600 wattjam. Jadi, selama satu bulan kebutuhan elektronik tambahan menghabiskan 21600 Watthours atau 21.60 Kwh.
Dari contoh diatas, jika kita total secara keseluruhan maka kebutuhan listrik yang ada yaitu sebesar 50.40 Kwh + 21.60 Kwh = 72.00 Kwh. Jadi saldo yang ada pada meteran Anda harus tersedia dengan jumlah tersebut.
Dari data seperti ini kita sudah bisa menghitung, berapa rupiah uang yang harus kita keluarkan. Caranya Anda kalikan saja harga per Kwh dengan kebutuhan total tersebut.
Sebagai contoh, katakanlah 1 Kwh di beri harga Rp. 1.700. Maka hitungannya menjadi 72.00 Kwh x Rp 1,700 = Rp. 122.400.
Mudah bukan? Itulah tadi bagaimana cara menghitung kebutuhan listrik Anda selama satu bulan. Anda bisa menghitungnya sesuai dengan berapa jumlah peralatan listrik yang Anda mliki dirumah.
Bagaimana Menghemat Listrik
Setelah kita mengetahui cara menghitung kebutuhan daya listrik. Selanjutnya kita cari tahu bagaimana caranya agar listrik yang kita gunakan bisa hemat. Sebenarnya banyak sekali artikel yang telah menjelaskan cara hemat listrik. Akan tetapi tidak ada salahnya saya menulis beberapa poin penting.
Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba untuk menghemat listrik.
- Gunakan lampu Led hemat listrik, biarpun lampu jenis ini terbilang rada mahal. Anda bisa membeli lampu tersebut sebagai investasi. Selain tahan lama, Lampu Led dapat menghemat listrik hingga 80%. Persentase ini berdasarkan beberapa artikel yang saya baca.
- Jangan nyalakan on off mesin air terlalu sering. Jika perlu, gunakan bak penampungan air agar mesin air bisa menyala stabil. Jika Anda terlalu sering on off mesin air. Daya yang digunakan melonjak 3 hingga 7 kali lipat setiap saat start awal 0.2 detik waktu mesin dinyalakan.
- Gunakan Peralatan listrik seperlunya saja. Hindari menggunakan peralatan elektronik secara bersamaan.
- Selain lampu Led. Teknologi layar Led juga lumayan irit. Untuk itu, Anda bisa menggunakan Televisi dengan layar Led agar lebih irit.
Berikut ini artikel yang pernah saya tulis sebelumnya tentang bagaimana cara menghemat listrik. Silahkan Anda baca.
Baca juga : 8 Cara Cerdas Menghemat Listrik Untuk Menghindari Tagihan Membengkak
Itulah tadi contoh sederhana bagaimana cara menghitung kebutuhan listrik. Semoga artikel ini dapat membantu bagi Anda yang belum paham bagaimana cara menghitungnya. Yang paling penting, gunakan listrik secara bijak demi kelestarian alam.