Transisi pemerintahan Kota Subulussalam baru saja terlaksana. Affan Alfian Bintang digantikan oleh Azhari sebagai Penjabat (Pj.) Wali Kota pada Kamis (16/5) lalu, menunggu terpilihnya Wali Kota baru hasil Pilkada November 2024 nanti.
Menariknya setelah lima tahun menjabat, prestasi yang dicapai oleh Bintang cukup baik. Meski dihantam badai Covid yang berdampak pada kebijakan refocussing anggaran dari pemerintah pusat, Subulussalam masih mampu mengukir prestasi.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Subulussalam terus meningkat setiap tahunnya. Dari angka 67,75 pada 2021, naik menjadi 68,72 pada 2022. Tahun berikutnya pada 2023 naik lagi menjadi 69,66.
Di samping itu, yang cukup fenomenal ialah Bintang mampu membawa Kota Subulussalam meraih empat kali Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Yakni pada 2019, 2020, 2021, dan 2023.
Di tahun keempat memimpin ini pula, ia banyak meraih penghargaan lainnya. Antara lain kota dengan peningkatan skor indeks pencegahan korupsi terbaik (Monitoring Center for Prevention atau disingkat MCP) se-Provinsi Aceh dari KPK RI, peringkat pertama Pemerintah Daerah dengan penyerapan APBD tertinggi, dan penyaluran dana TKD tertinggi dari Kemenkeu RI.
Masih di tahun yang sama, Subulussalam mendapat Dana Insentif Fiskal Kinerja (DIFK) sebesar Rp12.045.062.000 dari Kemenkeu. DIFK ini diberikan atas keberhasilan Pemko Subulussalam menekan laju inflasi di bumi Syekh Hamzah Fansuri.
Di bidang kesehatan, Subulussalam meraih penghargaan UHC (Universal Health Coverage) Award 2023 dari Kemendagri RI. Bintang mampu membawa daerah ini menjadi salah satu dari 334 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia yang dipandang mampu memberikan akses kesehatan yang baik bagi masyarakatnya.
Menatap Pilkada November mendatang, warga Subulussalam perlu mengingat kaidah fiqih klasik nan penting. Yakni al muhafazah ala qadim ash shalih, wal akhzu bil jadid al aslah. Hal yang baik harus dijaga dan dilestarikan sambil menciptakan prestasi baru yang lebih baik.