Batam (26/4) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-XXI Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Tahun 2025 di Kota Batam. Dalam sambutannya, Menteri Arifah menegaskan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan nasional, terlebih dalam memperingati semangat perjuangan Kartini.
“Rapat kerja ini menjadi momentum refleksi perjuangan perempuan Indonesia dan bagaimana kita melanjutkan semangat juang itu dalam berbagai ruang kehidupan,” ujar Menteri PPPA, Arifah Fauzi.
Menteri PPPA juga menjelaskan Kemen PPPA saat ini mengedepankan tiga program prioritas: Ruang Bersama Indonesia (RBI), perluasan Call Center SAPA 129, dan Satu Data perempuan dan anak berbasis desa. Menteri Arifah mengajak PWKI untuk turut berkolaborasi dalam pelaksanaan RBI demi mendukung perlindungan perempuan dan anak berbasis komunitas.
“Kami mengajak PWKI untuk berkolaborasi mewujudkan RBI di desa/kelurahan di wilayah kerja PWKI. Kami yakin program kerja PWKI selama ini telah sejalan dengan perjuangan pemerintah terutama dalam hal pemberdayaan perempuan dan melindungi anak,” pungkas Menteri PPPA.
Menteri PPPA berharap Rakernas PWKI dapat menghasilkan rekomendasi nyata di tingkat akar rumput untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak demi Indonesia Emas 2045.
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding yang turut hadir dalam pembukaan Rakernas PWKI mengungkapkan bahwa dari 4,3 juta Pekerja Migran Indonesia (PMI), 80% di antaranya adalah perempuan yang rentan terhadap kekerasan dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
“Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) besar bagi kita semua. Mulai dari proses keberangkatan, penempatan kerja, hingga kepulangan PMI harus diawasi ketat. Khususnya juga terkait nasib anak-anak mereka yang ditinggalkan. Memastikan mulai dari pola asuh, ekonomi keluarga, hingga hubungan jarak jauh. Jika berangkat secara resmi, negara bisa melindungi mereka dengan baik,” jelas Menteri PPMI, Abdul Kadir.
Ketua Umum PWKI, Pdt. Deety B. T. Liow Mambo, mengatakan bahwa kegiatan Rakernas kali ini mendapat sambutan baik dari berbagai kalangan mulai dari pemerintah hingga masyarakat. Para peserta yang hadir juga berasal dari Sumatera hingga Papua.
Deety menjelaskan komitmen PWKI tegas, untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan negara di berbagai bidang, serta bertekad hadir meneruskan perjuangan kaum perempuan dalam mewujudkan kesetaraan kehidupan keluarga dan masyarakat. Hal ini ditunjukkan melalui penandatanganan kerja sama berupa nota kesepahaman (MoU) terkait pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, hingga perlindungan bagi pekerja migran.
“Ini agar kita bersama-sama dikasihi dalam kasih Tuhan. Dengan kata lain, kegiatan ini mempunyai makna bahwa kasih Kristus senantiasa menyertai kita semua yang terlibat bersama-sama dalam kerja suci, kerja nyata demi mewujudkan damai dan kasih bagi seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Deety Liow Mambo.
Rakernas PWKI ke-XXI Tahun 2025 mengusung tema “Mewujudkan Asa PWKI demi Kemanusiaan dan Keadilan. Dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) antara Kemen PPPA, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI, dan PWKI terkait komitmen sinergi bersama dalam perlindungan pekerja migran Indonesia dan keluarganya yang berbasis masyarakat.
Kegiatan ini turut dihadiri Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kemen PPPA Desy Andriani, Staf Khusus Menteri PPPA A. Majdah Muhyiddin Zain, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batam Novi Harmadyastuti, dan Perwira Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) RI Kolonel Laut (P) Ario Sasongko, Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra, pengurus DPD dan DPC PWKI, serta peserta perwakilan pengurus PWKI dari seluruh Indonesia dan dimeriahkan dengan lomba Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi).