Jakarta, 16 Juli 2024 – Performa bisnis PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) diproyeksikan menunjukkan kinerja yang positif, terutama sebagai emiten dan pemain utama dalam sektor energi baru dan terbarukan. Riset OCBC Sekuritas Indonesia menyebut bahwa bisnis PGEO memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu emiten terdepan di sektor energi hijau.
Dengan rencana ekspansi yang agresif, disertai dengan dukungan pemerintah Indonesia dalam memajukan energi baru dan terbarukan, bisnis PGEO diprediksi akan terus tumbuh stabil di masa depan. PGEO saat ini memiliki kapasitas terpasang hingga 672 MW dan berencana untuk mencapai 1 GW dalam dua tahun ke depan. Lebih lanjut, PGEO berencana untuk meningkatkan kapasitas pertumbuhannya melalui pasar global dan pendekatan merger and acquisition (M&A).
“Dengan ekspansi yang agresif ini, PGEO dapat mengkapitalisasi peningkatan permintaan terhadap energi terbarukan dan mengalami peningkatan pendapatan ke depannya,” tulis Analis Ekuitas OCBC Sekuritas Kevin Jonathan Panjaitan dalam Equity Research yang dirilis 10 Juli 2024 tersebut.
OCBC Sekuritas juga menyoroti posisi PGEO sebagai bagian dari Pertamina Group yang membuat emiten tersebut tidak akan mengalami kesulitan mendapatkan low-cost funding, terutama dengan fokus Pertamina mengembangkan energi terbarukan. Salah satunya adalah penerbitan green bond Pertamina yang terdaftar di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) yang mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 8,25 kali.
PGEO juga diprediksi akan terus mencetak pertumbuhan pendapatan yang stabil yang berimbas pada dividen yang lebih stabil ke depannya. Hal ini didukung oleh kontrak jangka panjang dengan skema take-or-pay dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Selain itu, tarif penjualan uap akan meningkat secara stabil di 2.0%, dan tarif penjualan listrik akan meningkat berdasarkan United States Consumer Price Index (US CPI).
Terkait kinerja finansial, OCBC Sekuritas memproyeksi bahwa PGEO akan mempertahankan neraca keuangan (balance sheet) yang stabil, dengan interest debt-to-equity ratio pada 2024F, 2025F, dan 2026F masing-masing di 0,37x, 0,35x, dan 0,41x. “Dengan potensi pertumbuhan yang baik dari rencana penambahan kapasitas ke depan dan didukung oleh pendapatan yang stabil, kami merekomendasikan beli (buy) untuk PGEO, dengan harga sasaran di Rp 1.400 per saham berdasarkan pendekatan discounted cash flow,” tulis Kevin Jonathan Panjaitan.
Menyambut riset ini, Direktur Keuangan PGE Yurizki Rio menyatakan optimistis terhadap kinerja keuangan perusahaan yang semakin positif di masa depan. “PGEO terus berambisi menjadi geothermal center of excellence dengan berbagai strategi pengembangan bisnis yang dijalankan secara agresif namun tetap prudent untuk bisa terus tumbuh berkelanjutan dalam jangka panjang, seperti optimalisasi sumber daya domestik melalui proyek co-generation, ekspansi ke luar negeri, dan mengeksplorasi berbagai sumber pendapatan baru (new revenue stream),” kata Yurizki Rio di Jakarta, 12 Juli 2024.
***
Tentang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi. Saat ini PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 MW, terbagi 672,5 MW yang dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Sebagai world class green energy company, PGE ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060. PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 16 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 sampai 2023 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG.