Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperbarui zona aman G. Lewotobi Laki-laki dari sebelumnya radius 7 km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki serta sektoral 8 km pada arah Barat Daya – Barat Laut. Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid meminta masyarakat untuk mematuhi ketentuan tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki – laki dan pengunjung/ wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki serta sektoral 8 km pada arah Barat Daya – Barat Laut. Perubahan zona rekomendasi, terhitung mulai berlaku sejak tanggal 7 November 2024 pukul 12.00 WITA,” kata Wafid di Jakarta, Kamis (7/11).
Aktivitas vulkanik G. Lewotobi Laki-laki saat ini masih berfluktuasi. Hingga 7 November 2024 telah terjadi rentetan erupsi. Diawali dengan erupsi pada pukul 00:40 WITA dengan tinggi kolom erupsi sekitar 500 meter dari atas kawah G. Lewotobi Laki-laki, kolom berwarna kelabu tebal dan condong ke barat daya. Diiikuti dengan erupsi pada pukul 02:07, 02:41, 05:09, 06:25, 06;32, 08:37, 08:53, 10:02 dan pukul 10.40 WITA yang diikuti dengan terekamnya Tremor menerus yang berasosiasi dengan erupsi menerus dari pukul 10:40 – 11:54 WITA dengan amplitude mencapai 47,3 mm.
Pada pukul 10:48 WITA terjadi erupsi kembali dengan kolom erupsi mencapai 8000 meter, kolom berwarna coklat kelabu tebal dan condong ke barat daya, barat dan barat laut. Erupsi ini diikuti juga dengan kejadian Awan Panas sejauh lk. 3000 meter dari pusat erupsi ke arah utara – timur laut. Erupsi ini berlangsung selama 4466 detik atau 1 jam 14 menit.
Kegempaan selama tanggal 7 November 2024 hingga pukul 12:00 WITA, terekam 11 kali gempa Letusan/Erupsi, 6 kali gempa Hembusan, 5 kali Tremor Harmonik, 6 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA), dan Tremor menerus dengan amplitudo berkisar 2,2 – 47,3 mm.
“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan pada G. Lewotobi Laki-laki, sehingga tingkat aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki tetap pada Level IV (AWAS). Selain mematuhi perubahan zona rekomendasi masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir dan Nobo,” jelas Wafid.
Masyarakat, pemerintah daerah, dan instansi terkait dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung api Lewotobi Laki-laki melalui aplikasi/website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id) dan media sosial @pvmbg_ (Facebook, Twitter, dan Instagram), serta website Badan Geologi (www.geologi.esdm.go.id).
“Kami dari Badan Geologi akan terus memantau tingkat aktivitas G. Lewotobi Laki-laki akan dievaluasi kembali secara berkala atau jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dan rekomendasi G. Lewotobi Laki-laki ini tetap berlaku selama surat/laporan evaluasi berikutnya belum diterbitkan,” tutup Wafid.(SF)