Berdasarkan hasil jejak pendapat sejumlah lembaga survei, elektabilitas Haji Muhammad Rudi (HMR) mengungguli Ansar Ahmad sebagai bakal calon gubernur Kepulauan Riau (Kepri) 2024. Salah satunya hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI). Berdasarkan simulasi 7 nama, elektabilitas HMR 43,1%, sementara Ansar hanya 41,2%.
Peneliti Stratak Indonesia, Saiful Bahri menilai keunggulan elektabilitas Rudi atas Ansar menunjukkan ada harapan besar dari masyarakat akan perubahan kepemimpinan di Kepri.
“Hasil survei itu menggambarkan kondisi lapangan dimana masyarakat kita memang berharap ada pemimpin baru di Kepri. Lima tahun terakhir ini, masyarakat Kepri kurang puas bahkan cendrung kecewa dengan kepemimpinan Ansar,” kata Saiful pada Selasa (23/07/2024).
Selain itu, Saiful melihat sosok dari penantang Ansar yakni Rudi merupakan sosok kebanggaan warga Batam. Karena kesuksesannya membangun Batam, Rudi kemudian sangat diharapkan bisa meneruskan kepemimpinan di Kepri.
“Di satu sisi Ansar kurang memuaskan kinerjanya. Di sisi lain penantangnya yaitu HMR lebih menjanjikan karena sukses membawa kemajuan besar di Batam. Masyarakat sekarang kan sudah cerdas, pasti akan mendukung cagub yang memiliki kualitas lebih. Apakah kualitas Ansar dan HMR berbeda? Jelas berbeda. Hasil kerja HMR jauh lebih hebat ketimbang Ansar,” ujarnya.
Saiful pun menanggapi isu penggabungan Ansar dan Rudi. Ia memprediksi kemungkinan tersebut sangat kecil terjadi. Selain itu, akan sangat disayangkan sosok sekelas Rudi hanya menjadi wakil Ansar. Kualitas Rudi bukanlah wakil melainkan sudah dan sangat layak menjadi orang nomor 1 di Kepri.
“Saya melihat isu sengaja diciptakan oleh pendukung Ansar karena ketakutannya melawan HMR. Jadi sangat kecil peluangnya Ansar dan HMR bersatu menjadi Cagub-Cawagub. Terlebih mayoritas warga Kepri memang mengaharapkan HMR melanjutkan kesuksesannya memimpin Batam dengan membangun Kepri,” pungkasnya.