Jakarta (17/12) – Dalam rangka menuju Puncak Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-96 Tahun 2024 pada 22 Desember mendatang, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyelenggarakan media briefing Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-96 Tahun 2024 di Media Center Kemkomdigi, Jakarta. Menteri PPPA, Arifah Fauzi mengungkapkan Peringatan Hari Ibu tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga pengingat akan pentingnya peran perempuan dalam keluarga, masyarakat, dan pembangunan bangsa sekaligus momentum untuk memperkuat kolaborasi dalam membangun Indonesia yang lebih maju.
“PHI ke-96 Tahun 2024 pada 22 Desember akan dilaksanakan secara hybrid di Kota Tangerang, Banten. PHI ke-96 Tahun 2024 mengangkat tema yang sangat relevan dan inspiratif, yaitu “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas 2045”. Tema ini mengandung makna mendalam yang mengingatkan kita semua akan pentingnya peran perempuan dalam mewujudkan masa depan bangsa. Oleh karena itu, tema ini tidak hanya menjadi pengingat, tetapi juga panggilan bagi kita semua untuk terus memperkuat peran perempuan di semua sektor. Dengan memberikan akses yang setara dalam pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan politik, kita sedang membangun fondasi yang kokoh untuk Indonesia yang lebih maju, inklusif, dan berdaya saing global,” ujar Menteri PPPA.
Menteri PPPA mengatakan makna dari “Perempuan Menyapa” melambangkan keterlibatan aktif perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, baik di tingkat keluarga, masyarakat, maupun dalam pembangunan bangsa. Sedangkan “Perempuan Berdaya” mencerminkan perempuan yang memiliki kekuatan, kemampuan, dan keberanian untuk menentukan jalan hidupnya, memberikan kontribusi nyata, dan memperjuangkan hak-haknya. Ketika perempuan berdaya, keluarga menjadi lebih sejahtera, masyarakat menjadi lebih inklusif, dan bangsa menjadi lebih kuat. Sementara itu, “Menuju Indonesia Emas 2045” mengingatkan kita pada visi besar bangsa untuk mencapai puncak kemajuan pada usia 100 tahun Indonesia merdeka. Dalam perjalanan menuju Indonesia Emas, perempuan memainkan peran yang sangat penting. Mereka merupakan pilar utama pembangunan karena perempuan mengisi hampir separuh populasi Indonesia.
Lebih lanjut Menteri PPPA mengatakan dalam upaya mewujudkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang merupakan pusat dari pembangunan bangsa, Kemen PPPA menginisiasi program Ruang Bersama Indonesia (RBI) yang merupakan lanjutan dari program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). RBI adalah salah satu bentuk nyata dari upaya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
“RBI dan Hari Ibu merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi. RBI adalah wujud nyata aksi pemberdayaan, sedangkan Hari Ibu menjadi refleksi dan apresiasi atas peran perempuan yang terus kita perjuangkan. Momentum ini menjadi kesempatan untuk menyatukan langkah menuju Indonesia Emas 2045 dengan perempuan sebagai pilar utama pembangunan. Melalui RBI, kita tidak hanya menyediakan ruang untuk belajar dan berkarya, tetapi juga menciptakan sebuah ekosistem yang memungkinkan perempuan dan anak-anak berkembang secara maksimal. Dalam menghadapi tantangan digitalisasi, RBI akan menjadi ruang edukasi yang memperkenalkan kembali permainan tradisional, cerita sejarah, dan nilai-nilai kearifan lokal sebagai solusi kreatif untuk mengurangi ketergantungan anak-anak pada gawai. Hal ini sejalan dengan semangat yang kita rayakan dalam momentum Hari Ibu yang merupakan penghormatan atas perjuangan dan kontribusi perempuan Indonesia dalam berbagai bidang,” ujar Menteri PPPA.
Menteri PPPA mengungkapkan Peringatan Hari Ibu ini adalah milik kita semua. Ini adalah hari untuk merayakan perempuan, baik sebagai ibu, istri, anak, maupun sebagai seorang individu yang memiliki kontribusi penting dalam membangun masyarakat dan bangsa. Setiap perempuan memiliki peran penting dalam menciptakan perubahan, yang bukan hanya berdampak positif bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi lingkungan sekitarnya.
“Dengan semangat gotong royong, kita bisa mewujudkan masyarakat yang inklusif, berkeadilan, dan sejahtera. Mari bersama-sama, kita menjadikan semangat perempuan Indonesia sebagai pilar kekuatan, cahaya inspirasi, dan sumber perubahan untuk mewujudkan perempuan berdaya, anak terlindungi, menuju Indonesia emas 2045,” tutup Menteri PPPA.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi, Molly Prabawaty mengatakan agenda media briefing ini merupakan rangkaian PHI ke-96 Tahun 2024 yang diselenggarakan Kemen PPPA, dimana salah satu isu utama yang diangkat adalah soft lauching RBI dalam Puncak PHI pada 22 Desember 2024. PHI merupakan momentum penghargaan terhadap perjuangan perempuan dari masa ke masa.
“Kehadiran Ruang Bersama Indonesia (RBI) sebagai upaya Pemerintah mendorong kebijakan pengarusutamaan gender melalui agenda pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Program ini berkomitmen meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak. Pemerintah menyadari perempuan dan anak merupakan aktor penting dalam pembangunan mewujudkan Indonesia emas 2045. Dengan memberdayakan perempuan, kita dapat menciptakan kesetaraan gender dan pada akhirnya perempuan dapat menciptakan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Kita sadari permasalahan perempuan dan anak sangat kompleks sehingga perlu penanganan holistik dari seluruh pemangku kepentingan. Kolaborasi dan sinergi antara seluruh elemen menjadi sangat penting dalam implementasi program terkait perempuan dan anak,” tutup Molly.