Jakarta, 1 Agustus 2024 – Pertamina terus berkomitmen meningkatkan kapasitas pengolahan yang dimilikinya. Salah satunya melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe. Proyek ini juga menjadi andalan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) saat ini.
“Proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe merupakan proyek terbesar yang dilakukan Pertamina saat ini,” kata Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen.
Hermansyah menjelaskan bahwa proyek ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan Kilang Balikpapan, kualitas produk yang dihasilkannya serta kompleksitas pengolahan. Melalui proyek ini, kapasitas kilang yang sebelumnya 260 ribu barel per hari akan meningkat menjadi 360 ribu barel per hari. Kualitas produk yang dihasilkan juga meningkat dari setara Euro II menjadi setara Euro V.
Keberhasilan proyek ini, menurut Hermansyah tidak hanya bergantung pada progres pengerjaan secara fisik.
“Seperti proyek lazimnya, aspek pembiayaan juga menjadi salah satu hal yang sangat penting. Aspek pembiayaan akan sangat menentukan apakah proyek dapat diselesaikan sesuai tata waktu yang direncanakan,” kata Hermansyah.
Sebagai bentuk kapabilitas KPI dalam mengelola aspek pembiayaan proyek RDMP Balikpapan – Lawe-Lawe, proyek ini baru saja mendapatkan pengakuan pada ajang internasional “The Asset Triple A Sustainable Infrastructure Awards 2024”.
Anak perusahaan KPI, PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) yang mengelola proyek RDMP Balikpapan, melalui HSBC berhasil meraih penghargaan Best Corporate Trust Mandate dari The Asset Triple A Sustainable Investing Awards 2024 atas perannya sebagai perusahaan pengelola Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah berhasil mendapatkan kepercayaan pendanaan proyek USD 3,1 miliar.
“Penghargaan ini merupakan salah satu bentuk pengakuan kemampuan KPI dalam mengelola proyek skala raksasa dari sisi pembiayaan,” jelas Hermansyah.
The Asset adalah pengakuan yang paling bergengsi dalam industri perbankan, keuangan, treasury, dan pasar modal. Melalui penghargaan Sustainable Infrastructure Awards 2024, The Asset memberikan penghargaan bagi lembaga-lembaga di Asia terhadap kontribusi lembaga-lembaga tersebut dalam pengembangan infrastruktur. Infrastruktur vital untuk pembangunan ekonomi, dengan tantangan dalam pengembangan proyek.
Sebelumnya, KPI telah mendapatkan kepercayaan pendanaan dari para lenders yaitu Export Credit Agency (KEXIM, K-SURE, dan SACE) serta 22 institusi perbankan komersial.
Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero), Emma Sri Martini yang menerima langsung penghargaan ini beberapa waktu yang lalu menyampaikan bahwa proyek ini merupakan salah satu komitmen Pertamina memastikan keberlangsungan dan ketersediaan energi di Indonesia.
“Semoga Proyek RDMP Balikpapan dapat berjalan dengan lancar dan berkontribusi untuk mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional. Pengakuan ini menjadi bukti nyata dan komitmen Pertamina untuk mendukung proyek-proyek energi yang berkelanjutan,” kata Emma.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menambahkan, penghargaan The Asset untuk proyek RDMP Balikpapan merupakan hal positif, yang mencerminkan bahwa proyek Pertamina memiliki daya tarik bagi investor global, terutama industri keuangan dan pasar modal. “Penghargaan ini berdampak positif tak hanya bagi proyek RDMP dan Pertamina, namun juga baik untuk perekonomian Indonesia karena mencerminkan kepercayaan investor terhadap proyek-proyek di dalam negeri, terlebih kilang Balikpapan merupakan salah satu proyek yang cukup besar. Kami berharap, penyelesaian proyek kilang yang dijalankan Pertamina dapat mewujudkan kemandirian energi nasional,”tandas Fadjar.
Proyek RDMP Balikpapan akan menjadi kilang ramah lingkungan, karena dapat menurunkan emisi gas buang yang signifikan dari efisiensi energi untuk operasi dan produk yang nanti akan dihasilkan, sehingga mendukung program Net Zero Emission (NZE) yang telah dicanangkan pemerintah.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance). KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara profesional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik.