Manado, NONBLOK.COM – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dan Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin selama Ramadan 1445 H aktif melakukan safari ke sejumlah daerah di pelosok tanah air. Sebelumnya, Wapres dan Ibu Hj. Wury berkunjung ke Tanjungpinang- Kepulauan Riau, Kendari-Sulawesi Tenggara, dan Pontianak- Kalimantan Barat.
Mengakhiri safari Ramadan tahun ini, Wapres dan Ibu Hj. Wury mengunjungi salah satu kota yang memiliki peringkat ke-4 sebagai kota yang paling toleran di Indonesia berdasarkan Indeks Kota Toleran (IKT) 2023, yakni Kota Manado, Sulawesi Utara pada Rabu (03/04/2024). Meskipun mayoritas penduduknya non muslim, masyarakat Manado selama ini dapat hidup rukun dan harmonis bersama dengan umat Islam.
Di daerah yang berjulukan Kota Nyiur Melambai ini, Wapres dan Ibu Hj. Wury melaksanakan salat Isya dan Tarawih berjamaah di Masjid Agung Awwal Fathul Mubien, Jl. Hasanuddin No. 34, Kec. Tuminting, Kota Manado. Tidak hanya itu, di masjid yang berkapasitas 5.000 jamaah ini, Wapres juga sempat menyampaikan tausiyah sebelum salat Tarawih.
Sekitar pukul 19.09 WITA, Wapres dan Ibu Hj. Wury tiba di masjid dan disambut langsung oleh Ketua Badan Takmir Masjid/Keimaman Masjid Ustadz Abdullah Dien.
Di masjid ini, Wapres yang juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI melaksanakan salat Isya dan Tarawih berjamaah yang diimami oleh Ustadz Munawir Lasama. Di kota-kota sebelumnya, Wapres pernah mengikuti salat Tarawih 8 rakaat dengan 3 rakaat salat Witir, dan kali ini ia mengikuti salat Tarawih 20 rakaat dengan 3 rakaat salat Witir.
Menurut informasi, sejarah masuknya agama Islam di ujung Utara Indonesia, khususnya di wilayah Manado, tidak lepas dari sejarah berdirinya Masjid Agung Awwal Fathul Mubien pada 1770.
Berdiri di tanah seluas 1.000 meter persegi, masjid tertua di Manado ini memiliki luas bangunan 672 meter persegi. Dengan bangunan bertingkat tiga lantai, Masjid Agung Awwal Fathul Mubien diperkirakan dapat menampung hingga 5.000 jamaah.
Masjid yang secara fisik bangunannya sudah mengalami enam kali renovasi ini, konon dibangun oleh para pedagang muslim dari Arab dan tanah Jawa. Hal ini dibuktikan dengan adanya Surat Keputusan Menteri Agama yang hingga saat ini masih tersimpan dengan baik.
Selain menjadi masjid tertua di Manado, Masjid Agung Awwal Fathul Mubien ini juga memiliki keunikan lain yakni mempunyai mimbar yang berusia ratusan tahun, serta sumur tua yang airnya tidak pernah kering.
Sebagaimana layaknya masjid besar di daerah lain, saat bulan Ramadan, Masjid Agung Awwal Fathul Mubien juga rutin menyelenggarakan buka puasa bersama yang terbuka untuk masyarakat umum. (EP/AS-rls)