- Total aset ANTAM pada FY23 mencapai Rp42,85 triliun, tumbuh 27% jika dibandingkan FY22 sebesar Rp33,64 triliun.
- Posisi saldo kas dan setara kas pada akhir periode FY23 sebesar Rp9,21 triliun, meningkat signifikan 106% dari FY22 sebesar Rp4,48 triliun.
- Penurunan tingkat pinjaman berbunga ANTAM pada FY23 mencapai Rp2,5 triliun, turun 17% lebih rendah dari posisi akhir tahun FY22 sebesar Rp3 triliun.
Jakarta, 28 Maret 2024 – PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM; IDX: ANTM; ASX: ATM) anggota PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (MIND ID) – BUMN Holding Industri Pertambangan, mengumumkan capaian kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun buku 2023 (Januari-Desember 2023, FY23). Capaian tersebut dapat diraih ANTAM melalui pengendalian biaya, serta optimalisasi kinerja produksi dan penjualan produk dari komoditas utama berbasis nikel, emas dan bauksit di tengah tantangan global yang mempengaruhi fluktuasi harga komoditas.
Performa profitabilitas ANTAM tercermin dari capaian laba tahun berjalan FY23 yang mencapai Rp3,08 triliun. Optimalisasi tingkat produksi dan penjualan komoditas utama ANTAM mendukung capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) FY23 yang mencapai sebesar Rp6,55 triliun. ANTAM dapat menjaga profitabilitas capaian laba kotor FY23 sebesar Rp6,31 triliun dan capaian laba usaha FY23 sebesar Rp2,62 triliun. Pada FY23, capaian nilai laba bersih per saham dasar ANTAM tercatat sebesar Rp128,07 per saham dasar.
Dari sisi posisi keuangan Perusahaan, pada FY23 ANTAM mampu memperkuat struktur keuangan yang tercermin dari nilai ekuitas konsolidasian ANTAM sebesar Rp31,17 triliun, tumbuh 31% dibandingkan nilai ekuitas pada tahun buku 2022 (Januari-Desember 2022, FY22) sebesar Rp23,71 triliun. Pada FY23, Perusahaan mampu menurunkan tingkat pinjaman berbunga (interest-bearing debt) yang terdiri dari pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman investasi sebesar total Rp2,5 triliun, turun 17% atau sebesar Rp501 miliar dari posisi pinjaman pada akhir tahun sebelumnya sebesar Rp3 triliun. Capaian penurunan tingkat pinjaman berbunga konsolidasian ANTAM tahun 2023 didukung oleh strategi optimalisasi idle-cash dan upaya penurunan beban bunga pinjaman. Tercatat sepanjang FY23, total aset Perusahaan mencapai Rp42,85 triliun, tumbuh 27% jika dibandingkan FY22 sebesar Rp33,64 triliun.
Implementasi strategi operasional yang tepat melalui manajemen piutang usaha mendukung pertumbuhan profitabilitas ANTAM pada FY23, yang tercermin pada posisi arus kas bersih Perusahaan dari aktivitas operasi sebesar Rp4,36 triliun. Capaian tersebut memperkokoh struktur keuangan ANTAM dimana Perusahaan mencatatkan posisi saldo kas dan setara kas pada akhir periode FY23 sebesar Rp9,21 triliun, meningkat signifikan 106% dari FY22 sebesar Rp4,48 triliun.
Kesinambungan Kinerja Produksi dan Penjualan ANTAM FY23
ANTAM senantiasa mengedepankan implementasi prinsip kaidah pertambangan yang baik (good mining practice) dan operation excellence di seluruh lini operasi Perusahaan. Melalui penerapan safety resilient program, ANTAM mampu menjaga capaian “Zero Fatality Accident” di seluruh kegiatan operasi pertambangan untuk mendukung kesinambungan kinerja produksi dan penjualan di FY2023.
Sepanjang periode FY23, ANTAM mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar Rp41,05 triliun dengan kontribusi dominan berasal dari penjualan bersih domestik yang mencapai Rp35,37 triliun atau setara 86% dari total penjualan bersih ANTAM periode FY23. Hal tersebut sejalan dengan strategi Perusahaan untuk memperkuat basis pelanggan di dalam negeri pada produk-produk emas, bijih nikel dan bijih bauksit.
Pada periode FY23, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan ANTAM dengan proporsi 64% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan sebesar Rp26,12 triliun. Pada FY23, ANTAM mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang Perusahaan sebesar 1,21 ton, sementara itu penjualan logam emas pada FY23 mencapai 26,13 ton.
Sejalan dengan upaya Perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah produk emas Logam Mulia, sepanjang periode FY23, ANTAM melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia meluncurkan produk logam emas tematik Seri Imlek Tahun 2023 Masehi/2574 Kongzili, Seri Idulfitri 2023/1444 Hijriah serta Gift Series Merry Christmas. Produk emas tematik Seri Imlek dan Idulfitri menampilkan design emas tiga dimensi (3D) yang pertama di Indonesia. Selain itu, sebagai upaya inovasi produk Logam Mulia, ANTAM meluncurkan seri produk perak dan emas tematik terbaru Indonesian Heritage. Tema ‘Indonesian Heritage’ dipilih ANTAM untuk mengapresiasi dan menghormati kekayaan warisan budaya, serta mendukung keistimewaan di beberapa wilayah strategis Indonesia.
Selain itu, guna meningkatkan kualitas layanan yang prima penjualan emas kepada para pelanggan, UBPP Logam Mulia memperkenalkan ALMIRA (ANTAM Logam Mulia Virtual Assistant), sebuah layanan pesan otomatis yang siap membantu memberikan informasi dan layanan produk Logam Mulia ANTAM. ALMIRA hadir pada platform Whatsapp dengan nomor kontak 0811-1002-002 (chat only) serta media sosial resmi ANTAM Logam Mulia berupa Facebook dan Instagram.
Untuk mempermudah akses pelanggan terhadap produk Logam Mulia, ANTAM menerapkan mekanisme penjualan emas secara online melalui website resmi www.logammulia.com serta melalui platform marketplace Tokopedia (akun “Butik Emas Antam Official”), Shopee (akun “Butik Emas Antam Official Shop”), Blibli (akun “Butik Emas Antam Official Store”) dan TikTop Shop (akun “@butikemasantamofficial”) selain layanan pembelian offline pada jaringan Butik Logam Mulia ANTAM yang tersebar di 12 kota besar di Indonesia.
Kontribusi penjualan Segmen Nikel (produk feronikel dan bijih nikel) pada FY23 mencapai Rp12,87 triliun, tumbuh 7% Year over Year (YoY) dari penjualan FY22 sebesar Rp12,03 triliun. Pada FY23, volume produksi feronikel ANTAM mencapai 21.473 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian volume penjualan produk feronikel sepanjang FY23 mencapai 20.138 TNi.
Produk bijih nikel merupakan kontributor terbesar kedua penjualan ANTAM dengan kontribusi sebesar Rp8,32 triliun atau 20% dari total penjualan konsolidasian FY23. Sementara itu untuk produk bijih nikel, volume produksi bijih nikel konsolidasian ANTAM mencapai 13,45 juta wet metric ton (wmt), meningkat 56% dibandingkan capaian pada FY22 sebesar 8,62 juta wmt. Pertumbuhan tingkat produksi bijih nikel ditujukan untuk mendukung pemenuhan peningkatan permintaan dalam negeri. Volume penjualan bijih nikel konsolidasian ANTAM tumbuh positif pada FY23 mencapai 11,71 juta wmt, meningkat 67% dibandingkan FY22 sebesar 7,01 juta wmt.
Pada FY23, kontribusi penjualan Segmen Bauksit dan Alumina dengan proporsi 4% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan mencapai Rp1,69 triliun. Sepanjang FY23 ANTAM mencatatkan volume produksi bijih bauksit yang digunakan sebagai bahan baku pabrik Chemical Grade Alumina (“CGA”) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 2,01 juta wmt, tumbuh 22% dibandingkan capaian pada FY22 sebesar 1,65 juta wmt. Volume penjualan bauksit pada FY23 tercatat sebesar 1,50 juta wmt, meningkat 21% dibandingkan FY22 sebesar 1,24 juta wmt. Sementara itu volume produksi produk alumina pada FY23 mencapai 160.940 ton alumina, tumbuh 6% dari FY22 sebesar 151.565 ton alumina. Pada FY23, volume penjualan alumina mencapai 146.238 ton alumina, tumbuh 2% dibandingkan FY22 sebesar 143.990 ton alumina.
Pengembangan Bisnis Melalui Penguatan Hilirisasi Mineral
Sesuai dengan komitmen ANTAM untuk berfokus pada penyelesaian proyek strategis Perusahaan di tahun 2023, ANTAM telah memulai tahap awal pengoperasian pabrik feronikel Halmahera Timur berkapasitas 13.500 TNi per tahun, yang ditandai dengan burner-on atau proses pemanasan tungku pembakaran (furnace) pada tanggal 7 Juli 2023. Setelah proses burner-on dilakukan, tahapan kedua dari rangkaian commissioning yaitu switch-on furnace Pabrik Feronikel Halmahera Timur yang dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2023. Tahapan berikutnya yaitu tapping metal perdana (first metal tapping) yang dilaksanakan pada tanggal 12 September 2023.
Sebagai bagian dari implementasi mewujudkan inisiatif pengembangan industri baterai kendaraan listrik berbasis nikel, pada tanggal 28 Desember 2023, ANTAM dan HongKong CBL Limited (”HKCBL”) telah menyelesaikan transaksi divestasi atas 49% saham pada PT Sumberdaya Arindo (”SDA”) dan transaksi divestasi atas 60% saham pada PT Feni Haltim (”FHT”) dengan total imbalan kas sebesar Rp7,23 triliun.
Transaksi divestasi tersebut merupakan bagian penting dari pelaksanaan proyek strategis terkait pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik (“EV Battery”) dalam hal pengoperasian tambang nikel untuk memasok bjih nikel serta pengembangan kawasan industri, pembangunan serta operasi pabrik pengolahan dan pemurnian nikel.
Selain dua transaksi tersebut, ANTAM dan HKCBL juga telah menandatangani perjanjian terkait rencana pendirian perusahaan patungan untuk proyek hidrometalurgi (“HPAL JVCO”) pada tanggal 22 Desember 2023. Rangkaian transaksi antara ANTAM dan CBL di atas merupakan wujud pengembangan usaha Perusahaan melalui hilirisasi mineral nikel yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Transaksi tersebut akan menjadi landasan penting bagi pengembangan ekosistem EV Battery di Indonesia.
Dalam hal pengembangan hilirisasi komoditas bauksit, saat ini Perusahaan terus berfokus dalam pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (“SGAR”) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikembangkan bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium dengan kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGAR per tahun.
Prospek bisnis Perusahaan melalui inisiatif pengembangan hilirisasi nikel Perusahaan untuk rantai industri EV Battery di Indonesia dan juga bisnis emas, serta prospek keuangan ANTAM yang meningkat telah mendorong peningkatan credit rating oleh S&P Global Ratings dari B+/outlook positif menjadi BB+/outlook stabil.