Jakarta, 1 Oktober 2024 – Indonesia merupakan negara yang dianugerahi banyak wilayah pegunungan vulkanis, yang membuat ketersediaan kopi Arabika dan energi panas bumi sering beriringan. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) berhasil memadukan kedua potensi besar ini, mengembangkan, dan memperkenalkannya ke panggung global.
Di Area Kamojang, PGE membangun rumah pengeringan biji kopi (Geothermal dry house) yang memanfaatkan panas dari fluida panas bumi, membantu petani memproduksi kopi yang diberi nama Canaya Geothermal Coffee, kopi Arabika Kamojang yang dikeringkan dengan energi panas bumi. Dinilai sebagai salah satu praktik terbaik pendayagunaan energi baru dan terbarukan, inisiatif ini meraih penghargaan di ajang ASEAN Renewable Energy Project Awards 2024 untuk kategori off-grid thermal, yang digelar di Vientiane, Laos, pekan lalu.
General Manager PGE Area Kamojang Rahmad Harahap mengungkapkan bahwa PGE Area Kamojang terus berkomitmen untuk menciptakan ekosistem hijau tidak hanya dalam operasional Perusahaan, tetapi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di sekitar area operasi.
“Sebagai area yang menaungi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) tertua di Indonesia, PGE Area Kamojang berupaya memberikan dampak positif secara berkelanjutan untuk masyarakat di sekitar area operasi. Dengan kapasitas terpasang hingga 235 GW, PGE Area Kamojang terus mencanangkan inovasi-inovasi untuk menyejahterakan masyarakat dengan memanfaatkan energi panas bumi. Pencapaian kami di ASEAN Renewable Energy Project Awards 2024 sangat signifikan, terutama bagi para petani kopi, pebisnis, dan seluruh pihak yang dapat kami berdayakan melalui Canaya Geothermal Coffee,” kata Rahmad Harahap.
Inisiatif PGE Area Kamojang ini merupakan solusi dari permasalahan yang dihadapi para petani kopi Kamojang dalam mengeringkan biji kopi. Metode pengeringan konvensional dengan memanfaatkan sinar matahari sering kali terkendala faktor cuaca dan temperatur dingin wilayah pegunungan.
Energi panas bumi memungkinkan rumah pengeringan biji kopi bisa beroperasi terus menerus dengan tingkat panas yang konstan. Memanfaatkan excess steam dari PLTP Kamojang, waktu pengeringan bisa ditekan drastis dengan biaya murah. Selain itu, aroma biji kopi bisa dijaga karena dikeringkan di ruangan tertutup. Proyek ini meningkatkan efisiensi proses pengeringan biji kopi hingga 75% dibandingkan metode konvensional, menciptakan biji kopi yang berkualitas tinggi, dan mampu memproduksi hingga 24 ton biji kopi per tahun.
Proyek Canaya Geothermal Coffee juga berkontribusi dalam menekan emisi gas rumah kaca hingga 4 ton CO2e per tahun dan mendaur ulang sampah hingga 419,2 kilogram per tahun. Lebih jauh, proyek ini berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat hingga Rp 182,6 juta per tahun, menciptakan sebanyak 35 mitra business-to-business (B2B) dan business-to-consumer (B2C), dan memberdayakan sebanyak 265 petani kopi.
ASEAN Renewable Energy Project Awards merupakan salah satu kategori dari ASEAN Energy Award yang diselenggarkan oleh ASEAN Center for Energy sejak tahun 2000. Penghargaan ini ditujukan untuk mempromosikan inisiatif-inisiatif clean coal technology (CCT), efisiensi energi, dan pengembangan energi terbarukan sekaligus mengapresiasi praktik-praktik terbaik dalam pengembangan energi. Sebelumnya, PGE Area Kamojang pernah memenangkan ASEAN Energy Awards 2023 pada kategori On-Grid Thermal atas penciptaan ekosistem hidup hijau oleh PLTP Kamojang Unit 5.
Direktur Utama PGE Julfi Hadi turut mengapresiasi PGE Area Kamojang atas komitmennya terhadap penegakan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang mampu menciptakan nilai tambah bagi Perusahaan.
“Prinsip ESG merupakan salah satu nilai yang senantiasa dijunjung tinggi oleh seluruh pekerja PGE dalam aktivitas sehari-harinya. Dalam memajukan panas bumi sebagai tulang punggung transisi energi nasional, PGE selalu memastikan untuk menghasilkan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan, tidak hanya di area operasi, tetapi di Indonesia secara keseluruhan. Pencapaian PGE Area Kamojang di ASEAN Renewable Energy Project Awards 2024 merupakan bukti nyata bahwa PGE merupakan garda terdepan dalam mengembangkan dan mengoptimalisasi energi panas bumi di Indonesia,” kata Julfi Hadi.
***
Tentang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi. Saat ini PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 MW, terbagi 672,5 MW yang dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Sebagai world class green energy company, PGE ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060. PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 16 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 sampai 2023 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG.