Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan kesiapan subsektor minyak dan gas bumi menghadapi arus mudik. Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji melakukan kunjungan ke fasilitas Pertamina di sepanjang jalur ke Pelabuhan Merak, yakni SPBU Rest Area 13, SPBU Rest Area 43, SPBU Rest Area 68 dan Fuel Terminal Tanjung Gerem, untuk memantau persiapan dan antisipasi kenaikan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Pertama yang kami diskusikan dan kami bicarakan pada hari ini adalah persiapan untuk menjelang Lebaran, setelah kami melihat apa yang disampaikan oleh Pertamina, saya kira cukup lengkap dan cukup terjadwal beserta mitigasinya. Beberapa perkembangan yang dilakukan antara lain adalah memecah jalur masuk ke daerah ini, terminal sini menjadi 3 (tiga) buah yang diharapkan bisa lebih ngurangi kepadatan. Yang kedua persiapan untuk mengantisipasi naiknya kebutuhan BBM telah diselesaikan antaranya dengan jalur kapal masuk ke daerah ini dan juga distribusi ke retail dan ke tempat-tempat lain,” ungkap Tutuka Ariadji di sela-sela kunjungannya di Fuel Terminal Tanjung Gerem.
Tutuka menyampaikan kesiapan pasokan BBM dan LPG selama arus mudik Lebaran 2024 dipastikan aman. Secara nasional, konsumsi gasoline diperkirakan akan mengalami peningkatan hingga 17% dengan perkiraan kenaikan penyaluran tertinggi pada tanggal 5 April 2024 atau H-5 Idul Fitri. Sementara gas oil diperkirakan akan mengalami peningkatan hingga 14% dengan perkiraan kenaikan penyaluran tertinggi pada tanggal 3 April 2024 atau H-7 Idul Fitri. Sementara penurunan terendah konsumsi gas oil diperkirakan pada 11 April 2024 atau pada hari kedua Idul Fitri dengan penurunan 88%.
Untuk stok BBM dan LPG nasional per 1 April 2024, stok BBM Pertalite tersedia untuk 15 hari, Pertamax selama 31 hari, Pertamax Turbo dan Solar di 33 hari, Pertadex di 21 hari, Avtur di 14 hari, LPG di 5 hari dan Minyak Tanah di 54 hari.
Dari hasil kunjungannya, Tutuka menyampaikan bahwa Pertamina telah siap menjamin pasokan BBM dan LPG selama periode mudik dan libur Lebaran. Dipastikan bahwa penyaluran dan stok dalam kondisi aman dan berjalan lancar.
“Saya melihat bahwa persiapannya sudah sangat baik, antisipasi ke depan akan dinamika kenaikan kebutuhan sudah diantisipasi juga dan yang paling penting terus tetap dimonitor dari waktu ke waktu karena perkembangan hal-hal lain seperti cuaca yang juga perlu diantisipasi. Untuk itu kami mengharapkan seluruh jajaran Pertamina terutama yang di Tanjung Gerem ini untuk terus alert ya, terus melihat situasi untuk bisa diantisipasi dengan cepat,” ujar Tutuka.
Direktur Infrastruktur PT. Pertamina Patra Niaga Edward Adolf Kawi memaparkan bahwa secara keseluruhan Pertamina sudah melakukan berbagai persiapan menjelang Idul Fitri, baik dari segi penyaluran maupun kesiapan stok BBM dan LPG.
“Tinggal nanti realisasinya ya, ada beberapa alternatif yang selalu harus disiapkan. Prognosanya juga di-challenge tadi oleh Pak Dirjen ya bahwa mungkin bisa bergeser. Antisipasi terhadap pergeseran ini yang harus kami siapkan, termasuk juga dengan kendala yang di luar prediksi, seperti cuaca. Kalau stok overall secara nasional relatif aman,” kata Edward.
General Manager Pertamina MOR III Deny Djukardi juga memaparkan bahwa untuk penyaluran BBM dan LPG selama Idul Fitri, terdapat beberapa upaya pengamanan penyaluran BBM dan LPG yang dilakukan oleh Pertamina. Upaya pengamanan penyaluran BBM dan LPG yang dilakukan antara lain peningkatan Stock BBM & LPG di End TBBM/TLPG dan Lembaga Penyalur, kesiapan peningkatan operasional berupa penambahan mobil tangki dan optimalisasi rute perjalanan serta fleksibilitas penjadwalan, melakukan koordinasi dengan tim internal PPN, memberikan promosi khusus dan melakukan campaign terkait persiapan maupun layanan tambahan maupun program promo di RJBB.
“Selain itu, Pertamina juga melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak eksternal seperti dengan Kemenhub, POLRI dalam rangka pengawalan mobil tangki BBM dan LPG, apabila diperlukan, Kementerian ESDM, BPH Migas, Telkom, Jasa Marga dan pihak terkait lainnya serta melakukan optimalisasi digitalisasi SPBU melalui Pukodal room untuk monitoring stok SPBU dan SPBU kritis, monitoring sales SPBU, monitoring posisi mobil tangki, monitoring CCTV SPBU dan lain-lain,” ungkap Deny. (KDB/DKD)