Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Gatrik) terus memantau kondisi pasokan dan beban listrik nasional selama lebaran melalui Posko Nasional Sektor ESDM Tahun 2024.
Berdasarkan data Posko Nasional per 6 April 2024, daya mampu pasok nasional tercatat sebesar 47.102,43 MW, sedangkan beban puncak mencapai 40.653,23 MW. Hal ini berarti terdapat cadangan daya sebesar 6.449,20 MW.
“Pasokan listrik nasional saat ini dalam kondisi aman dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementeriaan ESDM Agus Cahyono Adi di Jakarta, Minggu (7/4).
Agus menjelaskan bahwa dari 24 sistem kelistrikan di Indonesia, 21 sistem berada dalam kondisi normal, 2 sistem (Belitung dan Sumbawa-Bima) dalam kondisi siaga, dan 1 sistem (Bau-Bau) dalam kondisi defisit.
“Sistem Belitung dan Sumbawa-Bima dalam kondisi siaga karena terdapat defisit daya yang kecil dan dapat diatasi dengan pengoperasian pembangkit cadangan,” jelasnya.
Sementara itu, lanjut Agus, sistem Bau-Bau mengalami defisit daya sebesar 11,8 MW disebabkan adanya perbaikan gangguan, derating, dan pemeliharaan pada beberapa unit pembangkit.
“Untuk mengatasi defisit di sistem Bau-Bau, pemerintah terus melakukan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan pasokan listrik tetap aman,” ungkapnya.
Langkah-langkah antisipasi yang telah dilakukan di antaranya:
- Mempercepat pemeliharaan pembangkit agar kembali beroperasi sesegera mungkin.
- Mengoptimalkan operasi pembangkit yang ada.
- Melakukan pengaturan beban di sistem kelistrikan yang siaga.
- Meminta bantuan pasokan listrik dari sistem kelistrikan yang surplus.
Agus optimis bahwa pasokan listrik di seluruh Indonesia akan tetap aman terjaga selama Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
“Kami terus memantau kondisi kelistrikan nasional secara 24 jam 7 hari seminggu dan siap siaga untuk mengatasi segala kemungkinan yang terjadi,” tegasnya. (RD)