Institut Teknologi Kalimantan (ITK) menjadi salah satu saksi betapa seriusnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melibatkan Generasi Z dalam akselerasi transisi energi. Masih seperti 2 kota sebelumnya, yaitu Yogyakarta dan Jakarta, Ngabuburit Sobat Energi Balikapan, Senin (1/4) mengusung tema Empowering Youth In Green Jobs: Strategies For Enchancement and Mitigating Treats.
Agus Rubiyanto, Rektor Institut Teknologi Kalimantan dalam sambutannya menyatakan kegiatan semacam ini merupakan momentum penting bagi seluruh komunitas akademis. “Lembaga pendidikan, ITK memiliki tanggung jawab besar dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan, terutama dalam hal transisi energi.”, ungkap Agus Rubianto
Sejalan dengan Agus Rubianto, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, mengatakan saat ini rencana strategis transisi energi di Indonesia perlu melibatkan peran anak muda demi menjaga keberlanjutan mitigasi krisisi klim global serta mengurangi penggunaan bahan bakar fossil untuk beberapa tahun kedepan.
Salah satu langkah proaktif yang diimplementasikan Kementerian ESDM dengan membuka program Magang Kampus Merdeka Gerilya Academy yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa terjun langsung pada industri EBT. Melalui program ini diharapkan anak muda tertarik menjadi praktisi dan inisiator pengembangan energi bersih dimasa yang akan datang “GERILYA Academy merupakan salah satu upaya pelibatan anak muda dengan membuka pintu ilmu dan pemahaman mengenai transisi energi,” jelas Agus Cahyono.
Kegiatan yang menghadirkan pula akademisi dan praktisi sebagai narasumber ini memantik diskusi yang sangat interaktif. Reza Huseini, selaku akademisi sekaligus Tim Kurikulum Gerilya Academy menjelaskan besarnya potensi anak muda untuk terjun langsung dan terlibat dalam aksi Transisi Energi. Reza juga memberikan motivasi bahwa kedepan industri EBT menjadi ladang hijau bagi mahasiswa yang memiliki minat dan kemampuan di industri green jobs.
Diperkuat oleh penjelasan Ahmad Basil yang merupakan Engineer dari PT.Energi Lima Pilar saat berbagi pengalaman yang didapatkan ketika bekerja pada industri Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Basil yang juga merupakan alumni program Gerilya Batch 2 ini mengungkapkan bagaimana Gerilya menjadi fondasi perjalanan karirnya saat ini. Selain itu, Basil juga menjelaskan bagaimana panel surya tidak hanya menjadi sumber energi tetapi juga solusi energi yang berkelanjutan saat ini.
Acara yang dihadiri oleh SRE ITK, mahasiswa Teknik Elektro ITK dan Politeknik Negeri Balikpapan, dan beberapa organisasi mahasiswa energi, ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang sangat antusias. Diskusi ini memantik peserta yang membuka lebih luas wawasan terhadap pengembangan sektor energi. Melalui acara “Ngabuburit Sobat Energi,” Kementerian ESDM dan Generasi Z menunjukkan komitmen mereka dalam membangun masa depan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. (KA)