Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Selatan 2024, Herman Deru – Cik Ujang (HD-CU) mulai mendapat banyak serangan black campaign dari lawan-lawan politiknya. Pemerhati Pilkada, Husnul Khotimah menilai elektabilitas HD-CU yang tinggi dan sulit terkejar membuat lawannya panik hingga membuat black campaign.
“Sebagai petahana yang masih mendapat dukungan kuat yang dibuktikan dengan elektabilitasnya masih tertinggi pasti membuat lawan akan melakukan segala cara untuk menjatuhkan Herman Deru. Termasuk melakukan black campaign,” kata Husnul pada Selasa (30/07/2024).
Salah satu serangan terhadap Herman Deru disampaikan oleh panglima perang pasangan calon kepala daerah Mawardi Yahya – Anita Noeringhati (MataHati), Syahrial Oesman. Menurutnya, Herman Deru kurang memberikan perhatian kepada klub sepakbola kebanggan warga Sumsel yakni Sriwijaya FC hingga turun kasta ke liga 2. Terkait serangan dari SO tersebut, Husnul menegaskan SO keliru jika Herman Deru kurang memberi perhatian kepada Sriwijaya FC.
“Serangan itu gak masuk akal. Sriwijaya FC turun kasta jaman pak Alex Noerdin bukan Herman Deru. Kemudian selama menjabat pak Deru juga aktif merangkul berbagai pihak untuk menjadi sponsor klub berjuluk Laskar Wong Kito tersebut. Tapi memang tidak banyak yang mau menjadi sponsor klub yang masih berlaga di Liga 2. Tapi segala usaha sudah dilakukan pak Deru untuk mengangkat Sriwijaya FC ke Liga 1,” ujarnya.
Husnul juga menanggapi serangan SO yang menyebut pembangunan manusia dan infrastruktur era Herman Deru mengalami penurunan. Husnul mempertanyakan landasan SO menyebut pembangunan manusia di Sumsel menurun. Karena jika indikatornya dilihat dari Indonesia Pembangunan Manusia (IPM) justru meningkat signifikan di era Herman Deru.
“Serangan soal pembangunan manusia juga tidak masuk akal. IPM Sumsel di era Herman Deru meningkat pesat. Hal ini salah satunya karena program pak Deru yakni dana Bantuan Gubernur Khusus (Bangubsus). Lewat program ini pak Deru berhasil mendorong pemerataan pembangunan di sejumlah daerah, mulai dari sektor kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi,” pungkasnya.