Menyadari peran penting pesantren sebagai motor transformasi digital Indonesia, Huawei Peduli Ramadan 1445 H: Berbagi Kebahagiaan dan Konektivitas untuk Indonesia Maju, menyalurkan kebaikan digital guna menumbuhkan minat dan kesadaran digital di kalangan santri dan pesantren dalam memanfaatkan kemajuan solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dukungan solusi TIK dapat meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di lingkungan pendidikan Islam yang inklusif dan berkelanjutan. Penguasaan teknologi akan membantu para santri menyiapkan diri menghadapi persaingan di era digital yang sangat dinamis.
Huawei Peduli Ramadan merupakan pelaksanaan komitmen Huawei “I Do Care” dan “I Do Contribute” yang terfokus pada kultivasi talenta digital di lingkungan pesantren dan penyiapan konektivitas digital melalui pemberian perangkat penunjang telekomunikasi dan kegiatan belajar mengajar bagi panti asuhan dan pesantren di 12 kota di Indonesia.
Kegiatan ini dihadiri oleh Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc., Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Abetnego Tarigan, Deputi II, Bidang Pembangunan Manusia, Kantor Staf Kepresidenan, Dr. H.M. Sidik Sisdiyanto, M.Pd., Direktur KSKK Madrasah, Kementerian Agama, dan Mohamad Rosidi, Director of ICT Strategy & Business, Huawei Indonesia di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta.
Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc., Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek mengatakan, “Apresiasi sebesar-besarnya bagi Huawei atas kepedulian dan kontribusinya bagi pengembangan talenta digital dan pemanfaatan teknologi di pesantren-pesantren di Indonesia.
Mengingat tantangan ke depan yang kian kompleks dan dinamis, kami sangat mendukung inisiatif Huawei untuk mendorong para santri agar di samping menguasai Ilmu Agama dan Bahasa Alquran, sekaligus menguasai Ilmu Digital dan Bahasa Pemrograman.”
Huawei ingin memperkuat kemampuan pendidikan keagamaan berbasis pesantren di Indonesia dalam mengakses sumber informasi penunjang kegiatan belajar mengajar yang beragam dan aktual. Selain bermanfaat bagi penguatan kapasitas dan kompetensi digital pribadi, kegiatan ini juga diharapkan dapat membangkitkan minat berwirausaha para santri untuk membuka peluang usaha dan pekerjaan baru di lingkungan aktivitas mereka.
Pada kesempatan tersebut, Abetnego Tarigan, Deputi II, Bidang Pembangunan Manusia, Kantor Staf Kepresidenan, Republik Indonesia mengatakan, “KSP mendukung program kultivasi talenta digital Huawei yang kali ini menyasar para santri di pesantren di seluruh Indonesia.
Kami berharap Huawei bisa terus memperkuat ekosistem digital Indonesia dengan berkontribusi dalam menciptakan talenta digital yang kreatif dan inovatif. Kegiatan ini akan mendukung proses transformasi digital di Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif.”
Sementara itu, Mohamad Rosidi, Director of ICT Strategy & Business, Huawei Indonesia mengatakan, “Huawei berharap dapat berkontribusi lebih besar terhadap pemerataan pendidikan dan pengembangan talenta digital yang membawa manfaat secara luas bagi segenap generasi muda Indonesia dalam mempersiapkan masa depan yang lebih cerah menuju Indonesia Emas 2045.”
Pada pelaksanaan Huawei Peduli Ramadan, Huawei juga menggelar Diskusi Panel Women In Tech – Pemberdayaan Perempuan di Era Digital Untuk Indonesia Maju. Diskusi ini bertujuan untuk menumbuhkan minat dan kesadaran digital di kalangan santriwati dan pesantren dalam memanfaatkan kemajuan solusi TIK.
Yenty Joman, Director of Government Affairs, Huawei Indonesia mengatakan, “Tema ini menjadi peneguhan dan komitmen kuat Huawei setiap tahunnya untuk berbagi kebahagiaan dan berkah amanah teknologi, yang dijiwai oleh komitmen Huawei “I Do Care” atau Huawei Peduli, yang sudah berjalan selama 5 tahun terakhir.”
Hadir sebagai pembicara diskusi yakni Nahdiana, Direktur Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek, Rizki Ameliah, Koordinator Literasi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika, Erlinda, Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Kepresidenan, Randu Zulmi, Group Head Premium Segmen, PT XL Axiata Tbk, Tiara Amelia, Integrated Facility Manager Huawei Indonesia, dan Meta Mutia Permata Sari, Humas Badan Siber dan Sandi Negara bertindak sebagai moderator.
***
Tentang Huawei
Didirikan pada tahun 1987, Huawei adalah penyedia infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan perangkat pintar terkemuka di dunia. Dengan solusi terintegrasi di seluruh domain utama – jaringan telekomunikasi, daya digital, perangkat pintar, dan layanan cloud – kami berkomitmen untuk menghadirkan digital ke setiap orang, rumah, dan organisasi untuk dunia yang sepenuhnya terhubung dan cerdas.
Di Huawei, fokus inovasi adalah pada kebutuhan pelanggan. Kami berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dasar, berkonsentrasi pada terobosan teknologi yang mendorong dunia ke depan. Kami memiliki lebih dari 207.000 karyawan, dan beroperasi di lebih dari 170 negara dan wilayah. Huawei telah berdiri di Indonesia sejak tahun 2000, mengembangkan ekosistem industri TIK lokal untuk menyediakan konektivitas bagi mayoritas penduduk Indonesia. Kami memiliki lebih dari 2.300 karyawan; 90 persen di antaranya adalah orang Indonesia.
Secara keseluruhan, Huawei telah menciptakan lebih dari 20.000 lapangan pekerjaan secara langsung dan tidak langsung melalui kemitraan dengan hampir 1.200 pelaku industri lokal untuk membangun ekonomi di Indonesia, untuk Indonesia, oleh Indonesia, oleh orang Indonesia. Dengan berpegang teguh pada 4 pilar “I DO CONTRIBUTE, COLLABORATE, CREATE, CARE,” kami menempatkan diri sebagai bagian integral dari perjalanan bangsa untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.