LEWA (3 Mei 2024) – Dalam kunjungan kerja dan dialog dengan masyarakat di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Menteri Sosial Tri Rismahari langsung memenuhi berbagai permintaan masyarakat. Beberapa diantara bahkan langsung dieksekusi seperti Mensos Risma memberikan alat bantu seperti kursi roda dan tongkat. Mensos juga langsung menurunkan dokter dan tim untuk memeriksa kondisi kesehatan fisik dan jiwa anak, lansia, dan disabilitas yang hadir di Puskesmas Lewa, Desa Kambata Wundut, Kecamatan Lewa, Jum’at (3/5).
Setelah kunjungan kerja Mensos Risma berjanji akan menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan dan skrining. “Jadi setelah ini kita akan lakukan yang pertama saya janji operasi katarak, yang kedua pemeriksaan telinga. Kemudian kalau rujukan, tadi pokoknya kami terima rujukan dari daerah. Kami akan siapkan untuk terapi, kita bawa ke Solo untuk mereka yang memungkinkan untuk diterapi,” kata Mensos Risma.
Dikatakan Mensos, data kependudukan adalah hal utama yang harus segera diselesaikan agar masyarakat bisa mendapatkan bantuan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Mensos Risma sudah meminta bantuan pemerintah daerah agar perekaman data segera dilakukan. Saat berdialog, banyak masyarakat yang mengeluh keluarganya mengalami kelumpuhan karena cerebral palsy, hidrosefalus, dan mikrosefalus.
Khusus untuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Sumba Timur, Mensos sudah menghubungi Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin agar ODGJ di Sumba Timur diberikan fasilitas obat long acting atau obat yang dikonsumsi sekali sebulan. Selama ini ODGJ mengonsumsi obat sekali sehari, dan hal ini cukup memberatkan keluarga.
Dari sisi pemberdayaan, Mensos Risma sudah memberikan arahan kepada para pendamping sosial agar melakukan asesmen dan melaporkan kepada Kemensos terkait bantuan pemberdayaan yang dibutuhkan. Pemberdayaan juga sekaligus untuk menangani stunting. Mensos Risma akan memberikan bantuan ternak ayam petelur. “Soal pemberdayaan tadi sudah saya arahkan untuk para pendamping ini (melakukan asesmen),” ujar Mensos Risma.
Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing, sangat mengapresiasi langkah Mensos Risma yang langsung turun melihat kondisi di lapangan. Menurutnya, hal ini patut dicontoh oleh kementerian dan lembaga lain. Ia mengakui, wilayah Indonesia bagian timur memiliki masalah kemiskinan yang cenderung sama sehingga butuh penangan bersama antara pemerintah daerah dan pusat. “Saya pikir itu adalah sesuatu yang luar biasa dan kita memiliki apresiasi yang sangat tinggi kepedulian dari seorang pemimpin seorang menteri untuk terjun langsung bertemu dengan masyarakat dan mendengarkan secara langsung,” katanya.
Khristofel juga mengapresiasi Mensos Risma yang langsung memasukkan masyarakat dengan kondisi tertentu seperti ODGJ dan disabilitas ke dalam penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan sekaligus menjadi penerima BPJS PBI JKN dari pemerintah pusat. Sementara itu, Mensos Risma menargetkan pendataan dan pendaftaran masyarakat bisa segera selesai dalam satu bulan ke depan.