Jakarta Selatan – Polsek Pesanggrahan bergerak cepat dalam menangani aksi tawuran antar pelajar dengan menggelar pembinaan di dua sekolah yang siswanya terlibat keributan. Pada Senin (17/2/2025), Tim Polsek Pesanggrahan mengunjungi SMA 63 Jakarta dan SMA 90 Jakarta untuk memberikan arahan kepada para siswa yang sebelumnya terlibat tawuran di Jalan Ciledug Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (13/2) sore.
Di SMA 63, kegiatan dipimpin oleh Kanit Reskrim AKP Purwaditya, S.H., dengan didampingi Kanit Binmas Iptu I Putu Yudho, Panit Binmas Iptu Rasiwan, dan Panit Reskrim Iptu Siswanto. Hadir pula Kepala Sekolah Ketua Komite, para guru, serta orang tua murid dari siswa yang terlibat tawuran.
Dalam pertemuan tersebut, pihak kepolisian menegaskan pentingnya peran orang tua dan guru dalam membina siswa agar tidak terjerumus dalam aksi kekerasan.
“Tawuran bukan hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga memiliki konsekuensi hukum yang serius. Kami akan menindak tegas jika aksi serupa masih terjadi,” ujar AKP Purwaditya.
Sebagai tindak lanjut, pihak sekolah dan orang tua sepakat untuk lebih aktif dalam pengawasan serta pembinaan siswa. Pihak sekolah juga berencana menerapkan sanksi tegas bagi siswa yang terlibat, seperti pencabutan KJP, skorsing, serta pembinaan berkala guna mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kegiatan serupa juga dilaksanakan di SMA 90 Jakarta dengan pendekatan yang sama. Tim Polsek Pesanggrahan melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dan orang tua untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang dampak negatif tawuran serta konsekuensi yang harus ditanggung jika mereka kembali terlibat.
Sebanyak 32 pelajar terlibat dalam tawuran terdiri dari 22 pelajar SMA 63 dan 10 pelajar SMA 90. Keseluruhan telah diberikan pembinaan dan peringatan serta membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Selain itu, petugas juga menyita barang bukti berupa satu buah bendera kelompok dan lima buah penggaris besi yang diduga digunakan dalam tawuran.
Kanit Reskrim AKP Purwaditya, S.H. menegaskan bahwa kepolisian akan terus melakukan upaya pencegahan agar tawuran pelajar di wilayah Pesanggrahan tidak kembali terjadi.
“Kami akan meningkatkan patroli di titik-titik rawan serta melakukan pendekatan persuasif kepada para pelajar. Kami berharap semua pihak, baik sekolah maupun orang tua, dapat lebih aktif dalam mengawasi anak-anaknya agar kejadian serupa tidak terulang,” tutupnya.