LEBAK (2 April 2024) – Sejumlah warga Kampung Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak Banten berkumpul di depan tiga rumah yang berada dalam satu deret. Mereka bersiap menyambut kepulangan Saepul (55) beserta keluarganya yang diantar oleh Kementerian Sosial.
Pada awal Januari 2024, berbagai media nasional ramai memberitakan enam anggota keluarga Saepul yang mengalami lumpuh layu. Mereka adalah istri Saepul, Ny. Elah (43) dan anak mereka Edi Lukiyo (27) serta empat saudara ipar Saepul, yakni Misto (64), Rahmat Hidayat (40), Maman Abdurohman (36), dan Sumantri (32).
Diduga lumpuh layu yang dialami keluarga Saepul akibat kelainan genetik dan saraf yang membuat mereka sulit beraktivitas sehari-hari. Selain itu mereka juga mengalami gangguan berpikir dan perilaku.
Berita viral tersebut segera ditindaklanjuti oleh Kementerian Sosial yang membawa dan mendampingi keluarga Saepul untuk dirawat intensif di RSUP Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta dan RSUD Ciawi Bogor. Mereka ditangani serius karena termasuk kasus langka, satu keluarga mengalami lumpuh layu. Setelah ditangani tim medis dan kondisi mereka dinyatakan stabil, keluarga Saepul dibawa ke Sentra Galih Pakuan Bogor untuk menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
“Alhamdulillah setelah ditangani di Sentra, kondisi keluarga kami membaik, tetapi masih perlu terapi untuk menggerakkan tubuh. Kami juga diajari cara merawat diri, serta bertemu teman-teman yang senasib sepenanggungan. Kami betah tinggal di Sentra,” kata Saepul.
Setelah 42 hari tinggal di Sentra Galih Pakuan Bogor, keluarga Saepul diantar pulang oleh Kemensos. Sejumlah bantuan seperti alat bantu berjalan dan kursi roda, bantuan sembako, bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) nutrisi, peralatan rumah tangga, televisi, dispenser, lemari, dan rice cooker, diberikan oleh Kemensos untuk keluarga Saepul.
“Kami senang dan bersyukur sudah diurus oleh Bapak dan Ibu di Sentra. Ketika pulang, Alhamdulillah masih mendapat bantuan segini banyaknya. Terima kasih,” kata Saepul berulang kali.
Selanjutnya, Kemensos akan terus memantau kondisi keluarga Saepul dengan melakukan home visit, yakni terapis dari Sentra Galih Pakuan Bogor akan datang untuk memberikan terapi, serta melakukan asesmen lanjutan agar Saepul bisa mencari nafkah sembari merawat keluarganya.