Vientiane, NONBLOK.COM – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menegaskan bahwa situasi dunia saat ini tengah diwarnai eskalasi konflik dan krisis kepercayaan. Menurutnya, jika hal ini tidak diatasi, masa depan dunia termasuk pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) hanya akan menjadi impian.
“Kita semua memiliki tanggung jawab kolektif untuk menciptakan ruang perdamaian, ruang kolaborasi, dan ruang saling percaya,” tegas Wapres saat menghadiri KTT Ke-19 Asia Timur di National Convention Centre (NCC), Vientiane, Laos, Jumat (11/10/2024).
Untuk itu, Wapres mengingatkan bahwa pada KTT Asia Timur tahun lalu telah disepakati pentingnya menjaga dan memajukan kawasan sebagai pusat pertumbuhan dunia.
“Kesepakatan saja tidak cukup, implementasi komitmen adalah kunci,” tegasnya.
Oleh sebab itu, Wapres menekankan beberapa langkah konkret yang harus diambil pada KTT Asia Timur kali ini. Salah satunya adalah membantu meredakan konflik yang melanda Timur Tengah, khususnya Palestina melalui penegakan hukum internasional.
“Ketidakadilan dan krisis kemanusiaan terus menimpa bangsa Palestina. Konflik juga telah meluas di tempat lain, di luar Gaza dan Tepi Barat. Apakah berbagai pelanggaran hukum internasional seperti ini akan dibiarkan terus?” tanya Wapres.
Terkait hal tersebut, ia pun menyerukan agar para pemimpin negara-negara Asia Timur untuk bersikap dan berpihak pada hukum internasional dan kemanusiaan.
“Jangan tebang pilih dalam menjalankan hukum internasional. Jika hal ini terus dilakukan, saya khawatir banyak konflik baru akan muncul,” pintanya.
Tidak hanya itu, Wapres juga mendesak negara yang belum mengakui Palestina agar segera melakukannya. Termasuk mengimplementasikan Resolusi Majelis Umum PBB ES-10/24.
“Implementasi Resolusi ES-10/24 juga harus terus dipantau. Dan Solusi Dua Negara harus tetap menjadi rujukan utama penyelesaian masalah Palestina,” tegasnya.
Kemudian, di tengah tantangan geopolitik dan ancaman kekerasan akibat peningkatan krisis kepercayaan, Wapres meminta KTT Asia Timur agar menjadi wadah untuk membangun kembali rasa saling percaya antarnegara.
“Kita tunjukkan bahwa budaya dialog penting untuk mengurangi kesalahpahaman, membantu meredakan ketegangan, dan sebagai satu-satunya cara untuk menanggulangi tantangan multidimensi,” imbaunya.
Selain itu, implementasi ASEAN Outlook On The Indo-Pacific (AOIP) harus menjadi tanggung jawab bersama guna memastikan kolaborasi konkret dan menanggulangi tantangan di kawasan.
“Melalui KTT Asia Timur, kita harus wujudkan konektivitas, ketahanan bersama, serta tanggung jawab sebagai elemen dunia yang berpengaruh,” tegas Wapres.
“Hanya melalui kerja sama konstruktif dan inklusif, kita dapat membentuk kawasan yang damai dan meninggalkan warisan kemakmuran untuk generasi mendatang,” imbuhnya. (EP-rls)