PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), emiten yang bergerak di bidang mobilitas, logistik dan penunjangnya berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih tahun berjalan 425% YoY sepanjang tahun 2023. Perseroan berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 19,4 miliar, meningkat dari pencapaian tahun 2022 yang sebesar Rp 3,7 miliar.
Pencapaian ini sejalan dengan perbaikan kinerja di ketiga pilar bisnis utamanya: corporate rental, end to end logistic serta used car trading platform di bawah bendera PT Autopedia Sukses Lestari, Tbk (ASLC). Selain itu laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2023 mencapai Rp103,8 miliar.
Di sisi pemasukan, Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,4 trilliun, turun sekitar 24% dari Rp 5,9 trilliun pada tahun 2022. Sementara itu, beban pokok pendapatan tercatat Rp 3,3 triliun, atau turun 31% YoY. Penurunan ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk lebih fokus dalam mencapai profitabilitas dan melakukan efisiensi operasional di semua pilar bisnisnya.
Sebagai penyedia penyewaan transportasi kendaraan untuk korporasi, ASSA memiliki bisnis yang terdiri dari corporate car rental, layanan pengemudi, dan online car sharing (Share Car). Sejak dibentuk di tahun 2003, ASSA Rent setiap tahun konsisten meningkatkan jumlah armada.
Hal ini menunjukkan bahwa permintaan dari pelanggan korporasi ASSA Rent terus meningkat setiap tahunnya, seiring dengan level utilisasinya yang sudah bertahun-tahun dipertahankan di atas 90%.
Pada akhir 2023, Perseroan telah memiliki lebih dari 30.000-unit armada, menjadikannya sebagai salah satu perusahaan sewa kendaraan terbesar di Indonesia dari sisi jumlah armada serta cabang di seluruh Indonesia. Dari segmen penyewaan kendaraan, autopool dan juru mudi ini, pada tahun 2023 ASSA berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 1,8 triliun, meningkat 7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan dari pilar bisnis logistik, ASSA Logistics yang sudah berdiri selama lebih dari 17 tahun dengan berkolaborasi anak usaha lain telah memiliki ekosistem lengkap yang terintegrasi mulai dari first mile, mid mile, hingga last mile. Salah satu layanan ASSA Logistics adalah bisnis kurir Anteraja untuk mengirimkan parcel ke end user (buyer) yang dibentuk di tahun 2019.
Pada tahun 2023, ASSA membentuk Cargoshare Logistics (PT Adi Sarana Transportasi) sebagai perusahaan jasa pengiriman barang yang melayani segmen mid mile. Pilar bisnis logistik yang terus aktif bertransformasi di 2023 ini tidak hanya mengandalkan sektor e-commerce, melainkan juga menyasar sektor korporasi (B2B) dan jasa kurir lain yang membutuhkan layanan dari Cargoshare sebagai logistik mid mile.
Aksi Perseroan mengembangkan ekosistem logistiknya berhasil berbuah positif selama tahun 2023, dengan bisnis logistik ASSA membukukan pendapatan sebesar Rp 228,3 miliar, atau meningkat 26% YoY. Secara keseluruhan, kontribusi dari pelanggan eksternal ke segmen logistik mengalami peningkatan pada tahun 2023, persentasenya naik dari 28% pada tahun 2022 menjadi 43%.
Untuk bisnis kurir last mile Anteraja, strategi efisiensi berhasil menurunkan biaya operasional sebesar 18% menjadi Rp 334,2 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang melompat sebesar Rp 409,2 miliar.
Adapun di bisnis kendaraan bekas, anak usaha ASSA yakni PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) tahun ini membukukan performa positif dengan pencapaian melebihi target awal tahun. ASLC membukukan pendapatan dari penjualan ritel melalui Caroline.id pada tahun 2023 sebesar Rp 479,3 miliar, meningkat 41,2% dari Rp 339,4 miliar pada tahun 2022.
Peningkatan daya beli masyarakat seiring peningkatan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi juga mendorong pertumbuhan jumlah kendaraan yang berhasil dilelang melalui JBA. Pada tahun 2023 cukup impresif, dimana Perseroan berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan hingga 44,4% YoY. Total pendapatan bisnis lelang, dari fee lelang dan fee admin, di tahun 2023 tercatat sebesar Rp 202,8 miliar. Pada tahun 2022, total pendapatan bisnis lelang tercatat sebesar Rp 140,5 miliar.
“Terlepas dari tantangan di bisnis yang kami hadapi di tahun 2022, kami telah berhasil membukukan profitabilitas yang jauh lebih baik di 2023 dengan fokus pengembangan di bisnis mid-mile, efisiensi di last mile Anteraja, hingga diikuti oleh pertumbuhan dari setiap pilar bisnis kami yang lain, mulai dari rental kendaraan sampai penjualan kendaraan bekas.
Hal ini seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia yang terjadi, dimana mayoritas pelanggan kami adalah B2B. Ke depannya kami menargetkan untuk terus menjaga dan mengembangkan model bisnis yang sustainable baik secara organik maupun anorganik dalam ekosistem ASSA grup,” ujar Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto.
Sekilas mengenai PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)
PT Adi Sarana Armada Tbk, perusahaan publik sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2012 (ASSA: IJ). ASSA dimulai sebagai layanan penyewaan mobil B2B pada tahun 2003, kemudian mengembangkan Share Car, sebuah platform B2C untuk menyewakan kendaraan cadangan kepada individu.
Setelah sekitar 4 tahun menyewakan kendaraannya, ASSA menjual kendaraan tersebut melalui bisnis pilar ketiga, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC: IJ), sebuah pasar otomotif omnichannel dengan dua pilar bisnis utama: 1) Bisnis lelang kendaraan bekas secara wholesale (JBA Indonesia) dan 2) Bisnis penjualan mobil bekas secara ritel Online-to-Offline (Caroline.id).
Dalam rangka melengkapi bisnis mobilitas, tiga tahun sejak berdiri, ASSA sudah memasuki bisnis logistik pada tahun 2006, dimulai dengan logistik first dan midmile untuk B2B, diikuti oleh bisnis last-mile, Anteraja pada tahun 2019. Selain itu, ASSA juga telah memulai bisnis lain seperti pengembangan warehouse fulfillment – Titipaja (2021), CargoShare (2022), dan cold chain logistic services (2023). Ke depannya, ASSA bertujuan untuk menyediakan solusi logistik one stop solution bagi para pelanggannya.