Vientiane, NONBLOK.COM – Kemitraan ASEAN-RRT terus tumbuh positif di tengah ketidakpastian global, ditandai dengan rekor perdagangan sebesar 702 miliar dolar AS tahun lalu.
“Saya optimis ini dapat terus berlanjut jika kawasan kita tetap stabil dan damai,” ungkap Wapres pada KTT ke-27 ASEAN-RRT yang diselenggarakan di National Convention Centre (NCC) Vientiane, Laos pada Kamis (10/10/2024).
Lebih jauh Wapres menyampaikan beberapa pesan strategis, di antaranya yang pertama terkait pentingnya menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan.
“Kawasan Indo-Pasifik bernilai strategis. ASEAN berkomitmen kuat menjaga stabilitas dan kondusifnya kawasan untuk keuntungan kita bersama,” tegasnya. Terkait hal ini, Wapres menyampaikan Indonesia menyambut baik Pertemuan Trilateral antara RRT, Jepang, dan Korea Selatan bulan Mei lalu, yang mendukung perdamaian dan kemakmuran kawasan, serta sentralitas ASEAN.
Kedua, Wapres menyoroti pentingnya penyelesaian damai sengketa Laut Cina Selatan. “Konflik di Laut Cina Selatan akan berdampak kepada kawasan dan dunia. Untuk itu, Wapres tegaskan ASEAN harus menyelesaikan sengketa secara damai melalui dialog, dengan menghormati hukum internasional, khususnya Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982,” ujarnya
Ia juga menambahkan pentingnya menyelesaikan Kode Tata Perilaku (Code of Conduct) antara ASEAN-RRT pada tahun 2026.
Ketiga, Wapres menekankan pentingnya penguatan kemitraan inklusif dan berkelanjutan. “Perluasan akses pasar, inovasi, dan adaptasi adalah kunci mencapai kemakmuran,” ujarnya.
Wapres juga mengapresiasi selesainya negosiasi Peningkatan Perjanjian Perdagangan ASEAN-RRT 3.0 yang akan memperkuat kerja sama di bidang ekonomi hijau, ekonomi digital, rantai pasok, dan dukungan untuk UMKM.
Terakhir, Wapres menyampaikan dukungan Indonesia terhadap Palestina, mengapresiasi posisi bersama RRT dan ASEAN, serta mendorong solusi dua negara. “Saya harap RRT terus mendukung terwujudnya gencatan senjata, akses bantuan kemanusiaan tanpa halangan, dan terciptanya solusi dua negara,” pungkasnya. (RN/RJP, BPMI-Setwapres)