Pengamat pilkada Sheviana Paramitasari menyebut era kampanye hitam sudah bisa dikatakan telah finish, telah berakhir dan tak memberi efek pada korban atau pada kandidat yang diserang. Publik paham dan mengerti betul bahwa ketika kampanye hitam ditargetkan pada seorang kandidat yang akan ikut kontestasi pilkada, itu dibuat oleh lawan politiknya secara sengaja. Demikian kesimpulan yang bisa dipetik dari wawancara melalui sambungan seluler dengan peneliti Lembaga Stratak Indonesia di Jakarta, Senin (8/4).
Sheviana menyebut akan ada peningkatan eskalasi kampanye negatif bahkan kampanye hitam terutama jelang penetapan pasangan yang akan diusung parpol atau gabungan parpol dan jelang pendaftaran ke KPUD, puncaknya serangan akan semakin deras saat sudah ada peserta pemilu dan biasanya kandidat atau pasangan yang terkuat dan tertinggi elektabilitasnya akan jadi sasaran.
Sheviana juga memaparkan, para calon petahana sudah pasti akan diserang oleh para penantang. Apalagi petahana yang kuat dan dominan. Isu perubahan dan kritik atas pembangunan selama dipimpin petahana akan seliweran. Tidka jarang black campaign atau kampanye hitam ke petahana telah disiapkan secara khusus bahkan dibentuk tim khusus mencari-cari kesalahan petahana.
Namun Sheviana menegaskan, kampanye negatif dan Kampanye hitam seperti tuduhan, rekayasa kasus, fitnah hingga operasi politik kotor ternyata tidak terlalu berpengaruh secara elektoral. Ada banyak contoh dimana seorang kandidat atau sepasang peserta pemilu diserang sana-sini, difitnah dari berbagai penjuru tapi tetap unggul. Itu karena yang diserang punya reputasi baik, punya bukti kerja nyata bahkan serangan pada para incumbent atau yang terkait dengan sosok incumbent sepanjang kepuasan kepadanya tinggi, selama kepuasan atas kinerjanya tinggi, serangan apapun tidak mempan.
Dalam konteks Pilgub Sumsel 2024, petahana Herman Deru akan ikut berlaga. Menurut data yang dihimpun dari media online dan media sosial, serangan kepadanya cukup massif dan intens. Saat ditanya apakah hal tersebut akan menggerus elektabilitasnya, Sheviana menilai hal tersebut tidak otomatis, tidak mudah dan tidak bisa langsung berdampak. Bisa jadi serangan kepada Herman Deru malah berdampak sebaliknya. Sheviana menekankan, seoanjang kepuasan atas pribadi Herman Deru tinggi dan kepuasan atas kinerja kepemimpinannya selama memimpin juga tinggi, elektabilitas Herman Deru akan terus tinggi.
“Era kampanye hitam sudah habis. Kepuasan atas kinerja jadi penentu kemenangan,” pungkasnya.