Jakarta Barat, Keceriaan kembali menyelimuti wajah anak-anak yang terdampak kebakaran di RT 11, RW 02, Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat.
Di tengah kondisi yang masih berada di bawah tenda darurat di lapangan sepak bola Jl Kalianyar IV, mereka disambut kedatangan rombongan dari bagian Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya bersama Polisi Wanita (Polwan) Polres Metro Jakarta Barat, Kamis, 17 Oktober 2024.
Kedatangan ini bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan bentuk pelayanan kepolisian untuk memberikan trauma healing kepada korban kebakaran yang masih merasakan dampak peristiwa tragis tersebut.
Kebakaran hebat yang melanda kawasan tersebut telah merenggut lima nyawa, termasuk seorang anak berusia 7 tahun, meninggalkan luka yang mendalam, terutama bagi anak-anak dan orang tua.
Melalui kegiatan trauma healing, polisi berupaya membantu memulihkan kondisi psikologis para korban, dengan harapan bahwa mereka dapat kembali bangkit dan menatap masa depan dengan lebih optimis.
Saat rombongan tiba, suasana yang sebelumnya murung dan penuh kesedihan berubah perlahan.
Anak-anak yang awalnya tampak enggan untuk berinteraksi mulai bersemangat saat para konselor bagian Psikologi, konselor Polres Metro Jakarta Barat dan Polwan Polres Metro Jakarta Barat mengajak mereka bernyanyi, bermain, mewarnai gambar, dan bahkan memberikan mainan serta makanan ringan.
Keceriaan mulai terlihat di wajah mereka, seakan peristiwa pahit yang baru saja terjadi bisa dilupakan, setidaknya untuk sementara waktu.
Penata I Woroningroem Fatmasari, S. Psi., selaku Paur Subbag Psipol Ro SDM Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa trauma healing ini sangat penting untuk memulihkan kondisi psikologis anak-anak dan orang tua yang terdampak kebakaran.
“Kami datang ke sini untuk memberikan konseling pasca-trauma kepada warga, terutama anak-anak, agar mereka bisa meredakan kecemasan dan ketakutan yang mereka alami,” ujar Woro dilokasi, Kamis, 17/10/2024.
Selain terapi bermain untuk anak-anak, pihaknya juga menyediakan kendaraan hypnothrrapi bagi orang tua yang terdampak
Hypnotherapi ini bertujuan untuk membantu mereka melepaskan emosi negatif yang mungkin masih terpendam, agar bisa kembali merasa tenang dan nyaman.
“Hipnoterapi ini kami lakukan untuk membantu para ibu agar bisa lebih tenang dan memulihkan kondisi psikologis akibat trauma dari kejadian kebakaran,” tambah Woro.
Woro juga menyampaikan bahwa trauma akibat kebakaran bisa berdampak cukup lama, terutama bagi anak-anak yang kehilangan sahabat atau anggota keluarga dalam peristiwa tersebut.
“Ada anak-anak yang terus teringat kejadian tersebut, bahkan merasa takut berada di tempat-tempat tertentu yang mengingatkannya pada saat kebakaran terjadi,” kata Woro.
Di samping kegiatan bermain dan terapi, anak-anak dan warga juga diajarkan teknik pernapasan lima jari atau pernafasan diafragma yaitu sebuah latihan sederhana namun efektif untuk membantu meredakan kecemasan dan membuat mereka lebih merasa nyaman, baik secara fisik maupun mental.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat yang terdampak dapat pulih secara psikologis dan lambat laun melanjutkan hidup mereka dengan lebih baik.
“Kami berharap, trauma healing yang kami lakukan bisa mengembalikan keceriaan anak-anak serta ketenangan bagi para orang tua,” pungkas Woro.