Jakarta, NONBLOK.COM – Pengurus Presidium Nasional Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (PRESNAS IKAPETE) sore ini, Jumat (17/05/2024), menyambangi kediaman resmi Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin di Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat. Pada kesempatan ini, sebagai alumni Pesantren Tebuireng, Wapres berpesan agar PRESNAS IKAPETE mengembangkan konsep besar pembangunan umat yang bersumber dari nilai-nilai kepesantrenan.
“Alumni Tebuireng sudah bagus sudah ada lembaganya, tapi bagaimana itu menghasilkan konsep, menghasilkan gerakan,” pinta Wapres.
Adapun pemikiran yang harus dibangun, sambung Wapres, meliputi berbagai bidang kehidupan seperti ekonomi, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat, baik di lingkup nasional maupun global.
“[Misalnya] bagaimana kita membangun ekonomi yang masyru’ah (sesuai syariat). Bagaimana hal ini diinstitusionalisasi, karena selama ini gerakannya hanya pribadi-pribadi saja. Tebuireng harus mengambil langkah untuk itu,” imbuhnya.
Kemudian, Wapres mengingatkan bahwa tantangan globalisasi saat ini semakin berat dan kompleks, termasuk melawan pemikiran- pemikiran yang bertentangan dengan syariat Islam. Sehingga menurutnya, jihad umat saat ini tidak lagi perang secara fisik (jihad kitali), tetapi lebih kepada jihad pemikiran (jihad islahi).
“Yang sekarang itu jihad islahi melalui ekonomi, konsep-konsep pemberdayaan, pendidikan, bahkan politik,” tegasnya.
“Bagaimanapun politik itu penting, sebab sekarang yang menentukan undang-undang dan segala macamnya kan politik, melalui partai politik di legislatif, termasuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden itu melalui partai politik,” ujarnya.
Untuk itu, ia berpesan kepada para alumni Pesantren Tebuireng, termasuk generasi mudanya, agar terus menegakkan konsep syariat Islam yang maslahat untuk seluruh alam (rahmatan lil’alamin).
“Alumni Tebuireng ini saya kira harus membangun pikiran- pikiran besar, konsep- konsep besar, minimal kita menjaga [konsep syariah], sebagaimana dulu Nahdlatul Ulama dibangun untuk menjaga paham ahlussunah waljamaah,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PRESNAS IKAPETE Masykuri Bakri melaporkan bahwa PRESNAS IKAPETE saat ini telah memiliki 80 pengurus cabang dan 17 wilayah se-Indonesia, serta 5 pengurus cabang internasional (PCI) di Mesir, Arab Saudi, Malaysia, Singapura, dan Turki.
“Banyak aktivitas yang kita lakukan, baik dalam pengembangan ekonomi, pendidikan, seni, dan lain sebagainya. Ini adalah bagian dari upaya syiar ajaran Hadratusyekh Hasyim Asy’ari,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Masykuri menyampaikan bahwa PRESNAS IKAPETE menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) dua tahun sekali, dan tahun ini akan diselenggarakan Muktamar ke-2 pada Oktober mendatang. Ia pun berharap Wapres berkenan hadir dan membuka muktamar tersebut.
“Muktamar kali ini mengusung tema-tema besar yang dihimpun dari wilayah-wilayah yang nanti dirumuskan pada tingkat nasional. Cuma memang waktunya belum kita tentukan, tetapi gagasan dalam bentuk konsep sudah [siap],” ujarnya.
Dari hasil muktamar tersebut, lanjut Masykuri, PRESNAS IKAPETE akan menyusun sebuah buku yang merangkum berbagai pemikiran yang dihasilkan dalam muktamar.
“Kita juga akan mengundang tokoh-tokoh dari kalangan non-Muslim yang memiliki concern terhadap pemikiran- pemikiran ataupun gerakan-gerakan Hadratusyekh Hasyim Asy’ari, termasuk juga yang bukan alumni Pesantren Tebuireng akan kita undang juga untuk ikut berbicara, yang bisa melengkapi pemikiran-pemikiran besar Hadratusyekh,” sebutnya.
Hadir bersama Ketua Umum PRESNAS IKAPETE dalam pertemuan ini, Ketua 3 M. Sholihin Arasy, Ketua 6 Samsul Ma’arif, Sekretaris Jenderal Achmad Roziqi, serta Anggota Willawati, Pauline Dhini Ariza, dan Ainul Yaqien.
Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas, Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma. (EP/AS-rls)