Pemerintah mendorong pemanfaatan teknologi Internet of Things (IoT) lebih optimal untuk memudahkan kehidupan sehari-hari. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menyatakan salah satu tantangan dalam pemanfaatan IoT berkaitan dengan kebutuhan pemahaman akan keamanan digital.
“Sinergi antara IoT dan keamanan siber mampu memaksimalkan pemanfaatan IoT. Keberadaan standardisasi IoT akan mendorong rasa kepercayaan dan angka adopsi IoT,” ujarnya dalam Ramadhan Public Lecture UGM di Masjid Kampus UGM Yogyakarta, Minggu (31/03/2024).
Guna memaksimalkan peluang pemanfaatan IoT, Wamen Nezar Patria menilai sektor pendidikan memegang peranan penting.
“Terutama IoT untuk keamanan siber. Dalam hal ini, universitas serta lembaga-lembaga pendidikan dapat mendorong pertumbahan inovasi yang sehat. Oleh karenanya, saya mendorong rekan-rekan sekalian untuk terus meningkatkan kapasitas dan ilmu yang dimiliki,” ungkapnya.
Wamenkominfo menyontohkan dua universitas yang secara aktif mengembangkan inisiatif di bidang IoT. Menurutnya, salah satu praktik terbaik berlangsung di IoT at CyLab (IoT@CyLab) yang merupakan institusi riset di bawah naungan Carnegie Mellon University.
“Dengan memusatkan riset pada isu keamanan, IoT, Blockchain, dan Kewirausahaan, CyLab bertujuan untuk menciptakan ekosistem IoT yang berlandaskan Autonomous Healing, Trusted, dan Accountable,” tuturnya.
Selain itu, Asia Pacific University Malaysia, juga memiliki lembaga riset dan pengembangan IoT bernama Center for Research and Development for IoT (CREDIT). Menurut Wamen Nezar Patria, lembaga tersebut juga menyediakan jasa konsultasi terkait isu-isu IoT melalui IoTech Solutions.
“Tujuannnya adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan staf akademik, untuk mengakses pengetahuan dan pengalaman terkait IoT, dengan menerapkan prinsip-prinsip keamanan,” jelasnya.
Dukungan Kominfo
Kementerian Kominfo juga memiliki beberapa program yang mendukung transformasi digital di sektor IoT. Wamenkominfo menyebut Program Gerakan Smart City yang sudah memberikan pendampingan terhadap 258 pemerintah kota dan kabupaten.
“Pendampingan ditujukan agar masing-masing daerah dapat mengembangkan potensinya dalam merancang pengembangan Smart City dan teknologi di dalamnya, termasuk IoT,” ujarnya.
Selain itu, Kementerian Kominfo juga menyelenggarakan Indonesia Smart Solutions Summit (ISSS) dengan penyelenggaraan roadshow seminar di beberapa kota di Indonesia, diskusi panel, dan pengelolaan Expo UMKM sebagai ajang diskusi potensi pengembangan IoT bagi para pelaku UMKM.
“Kominfo bekerja sama dengan Asosiasi IoT Indonesia dengan tujuan pembekalan dan pembentukan ekosistem IoT lokal,” tandas Wamen Nezar Patria.
Dalam bidang pengembangan sumberdaya manusia, Kementerian Kominfo menyelenggarakan program upskilling pemanfaatan teknologi IoT, yang dapat dimanfaatkan oleh publik.
“Kominfo telah merancang Digital Talent Scholarship (DTS) yang bertujuan untuk memberikan pelatihan keahlian teknologi digital seperti cyber security, artificial intelligence, big data analytics, juga kelas Internet of Things (IoT),” tuturnya.