Kondisi perekonomian global dewasa ini menunjukkan perkembangan yang lebih bervariasi. Saat pertumbuhan ekonomi kebanyakan negara maju terus merosot, sebagian negara lainnya termasuk Indonesia justru mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang baik. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pun mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2023 mencapai hampir 5 persen (year-on-year), yang salah satunya ditopang oleh kinerja pasar modal Indonesia. Melihat tren positif ini, Wapres pun optimis bahwa kinerja pasar modal dapat menopang stabilitas pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 melalui kebijakan yang tepat.
“Dengan eksekusi strategi dan kebijakan yang tepat, saya meyakini pasar modal Indonesia mampu berkinerja lebih cerah,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2024 di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 52-53, Senayan, Jakarta, Selasa (02/01/2024).
Lebih lanjut Wapres memaparkan, jika merujuk pada kinerja pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2023, optimisme akan pertumbuhan yang positif harus terus ditingkatkan.
“Selain stabilitas pasar modal yang terjaga, pertumbuhan positif nampak dari meningkatnya aktivitas perdagangan, jumlah penghimpunan dana, serta jumlah investor ritel. Investor ritel pasar modal yang kini mencapai lebih dari 12 juta, mengindikasikan adanya partisipasi masyarakat yang kian membaik,” papar Wapres.
Wapres pun meyakini, pertumbuhan baik ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi yang baik antarsemua pihak terkait. Untuk itu, ia mengapresiasi kerja baik yang selama ini telah terjalin.
“Keberhasilan kinerja BEI tidak terlepas dari sinergi semua pemangku kepentingan dan lembaga otoritas, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui peningkatan kualitas produk dan layanan, serta penguatan ekosistem pasar modal Indonesia,” ungkap Wapres.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada OJK, BEI, beserta segenap pemangku kepentingan pasar modal Indonesia atas capaian kinerja yang tinggi,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Wapres mengimbau agar faktor-faktor global yang berpotensi mendatangkan risiko terhadap perekonomian Indonesia, termasuk bursa efek, untuk terus dicermati dan navigasi dengan tepat. Ia berharap, Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2024 hari ini, dapat menjadi awal yang baik bagi kemajuan pasar modal Indonesia ke depan.
“Kiranya Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2024 menandai dimulainya tahun berkah bagi seluruh masyarakat Indonesia,” harap Wapres.
“Mari kita songsong tahun ini dengan penuh optimisme, penuh semangat, dan diikuti kerja keras, agar pembangunan negeri ini mencapai tujuan mulianya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, memaparkan secara umum gambaran kinerja pasar modal Indonesia di tahun 2023 menunjukkan tren positif, meskipun di tengah kondisi ekonomi global yang fluktuatif. Ke depan, Mahendra menekankan untuk memberikan kinerja yang lebih baik, seluruh pihak terkait harus terus menunjukan integritas dan mematuhi kebijakan yang telah diterbitkan.
“Perkembangan ekonomi global yang kami sampaikan di atas semakin menuntut integritas, kredibilitas, dan governansi pasar, tentu termasuk OJK selaku regulator. Sebab, penggalangan dana dan pembiayaan ke depan akan semakin mengandalkan kemampuan dalam negeri kita yang semakin besar, yang hanya akan terjadi jika disertai dengan peningkatan integritas, kredibilitas, dan governansi pasar, serta perlindungan konsumen yang terjamin. Semua perusahaan, pelaku pasar, dan industri harus mematuhinya tanpa pengecualian apakah milik swasta, BUMN, perusahaan besar, menengah, maupun kecil,” papar Mahendra.
Hadir dalam acara ini diantaranya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Direktur Utama BEI Iman Rachman, Wakil Ketua Lembaga Penjamin Simpanan Soelistianingsih, dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Inarno Djajadi.
Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Daya Saing Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma dan Iggi Haruman Achsien. (NN/AS, rls)